Tual News – Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Cabang Kota Tual yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kota Tual, Hi.Ahmad Kabalmay menghimbau umat islam di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara untuk tidak terpancing dan termakan informasi hoax kalau akibat konflik antara dua kelompok masyarakat yang kembali pecah dan terjadi di Kota Tual , kamis ( 2/2/2023), pukul 08.30 WIT kalau ada Musholah yang terbakar adalah informasi tidak benar ( hoax ).
” berkaitan dengan konflik yang terjadi di Kota Tual, tadinya murni masalah kriminal dan saat ini sudah melibatkan kelompok masyarakat, maka sekali lagi soal issu yang beredar kalau ada Musholah didepan Kantor DPRD Kota Tual terbakar adalah berita hoax dan tidak benar, ” Tegas Ketua MUI Kota Tual yang dihubungi tualnews.com, via telepon selulernya, kamis siang ( 2 /2/2023).
Kabalmay meminta agar masyarakat jangan cepat termakan issu provokatif soal ada tempat ibadah Islam ( Musholah ) yang terbakar akibat pertikaian dua kelompok warga yang kebetulan satu kelompok beragama Islam dan satu kelompok lagi beragama Kristen.
” Jangan percaya atas issu – issu yang beredar, apalagi dibawah masuk pada konflik agama, jadi sekali lagi saya tegaskan tidak ada pembakaran Musholah di depan Kantor DPRD Kota Tual, ” Tegas Kabalmay yang juga Ketua FKUB Kota Tual untuk kedua kalinya.
Menurut Kabalmay, akibat issu provokatif yang sengaja dimainkan provokator akan membakar emosi orang, olehnya itu masyarakat diminta jangan cepat percaya issu, harus mengecek kebenaran issu dan informasi yang diterima.
” Contoh issu berkembang kalau Musholah didepan tugu DPRD Kota Tual terbakar, ternyata itu informasi bohong. Jadi issu seperti ini sengaja dimainkan provokator untuk membangkitkan emosi orang, untuk bereaksi, ini mainan provokator untuk giring ke masalah agama, ” Sesal Ketua MUI Tual.
Kabalmay meminta konflik seperti yang terjadi saat ini jangan digiring ke konflik agama, sebab kalau itu terjadi, maka semua pihak harus belajar lagi peristiwa tahun 1999 di Maluku.
” Saya minta masyarakat jangan percaya issu provokatif, kedepankan persaudaraan, sebab kita semua orang bersaudara dan juga warga Kei sudah memilki hukum adat Larvul Ngabal yang begitu indah sudah ajarkan untuk kita semua hidup dalam kedamaian dan persaudaraan, ” Pintahnya.
Kata Kabalmay, biarkanlah konflik yang terjadi diselesaikan secara hukum oleh aparat penegak hukum, masyarakat jangan terpancing dengan info dan issu yang saat ini beredar.
” Saya lihat provokator lagi bermain untuk garing ke situ, ” Ujarnya.
Ketua MUI Tual berharap kepada kelompok yang terlibat pertikaian untuk menghentikan konflik, sebab tidak ada manfaat dengan terus berkelahi, sebab perekonomian masyarakat lumpuh dan masyarakat menderita.
Hingga saat ini situasi kamtibmas di Kota Tual sementara aman dan kondusif, padahal sejak pagi pukul 08.30 – 11.00 WIT, dua kelompok warga dengan alat tajam seperti parang, panah wayer, dan senjata CIS terlibat konflik, aparat keamanan kerepotan menghalau jumlah massa yang sangat banyak yang berkonflik pada beberapah titik konflik di jalan utama membawah alat tajam, harus dihentikan aparat gabungan TNI – Polri dengan tembakan gas air mata.