Tual News – Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag senin ( 30 /1/2023 ) pukul 10.00 WIT, hadir bersama Forkopimda dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah bersama Menteri Dalam Negeri melalui aplikasi zoom meeting.
Kegiatan ini bertempat di ruangan aula Kantor Walikota Tual, jalan Ir. Soekarno Hata, Kelurahan Lodarel, Kecamatan Dullah Selatan Kota Tual.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Walikota Tual, Adam Rahayaan S. Ag,.M.Si, Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, SE, Ketua DPRD Kota Tual, Hasan Syarifuddin Borut, SE, Dandim 1503/Tual, Letkol Inf. Kadek Muliarsa, Pasi Intel Lanal Tual, Mayor Laut (P) Slamet, Kepala Kejaksaan Negeri Tual, Sigit Waseso SH.MH, Sekda Kota Tual, Ahmad Yani Renuat S.Sos, M,.Si, Kabag Ops Polres Tual, Kompol Arsyad Rengur, Kepala Kantor Cabang Bulog Tual, H. Hasrul dan Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku tenggara, Richard Philip thenu SE,.M.Si.
Turut hadir dalam rakor virtual, pimpinan OPD Kota Tual dan tim pengendali inflasi daerah ( TPID ) Kota Tual
Menteri Dalam Negeri, Tito Carnavian dalam rapat virtual menegaskan masalah inflasi mengenai pengendalian ekonomi nasional, sebab Indonesia adalah negara nomor empat terbesar di dunia yang terimbas pandemi covid selama dua tahun lebih, namun dengan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor ekonomi yang stagnan bisa berjalan seperti sebelumnya.
” Diharapkan memicu kembali pertumbuhan ekonomi sehingga dapat berjalan dan masalah inflasi bisa lebih terarah dan teratur, ” Harap Mendagri.
Tito minta para Kepala Daerah mempelajari masalah inflasi, karena banyak masalah mulai dari pola suplai perekonomian yang berubah pasca pandemi serta akibat geopolitik terutama perang, sehingga banyak negara yang sudah terdampak.
” Menyangkut harga barang dan jasa, tugas kita memang untuk melindungi rakyat kita agar keterjangkauan harga juga ketersediaan harga barang dan jasa terjaga, di tengah-tengah situasi gejolak politik geopolitik internasional dan ekonomi yang belum menentu di tahun 2023, ” Jelasnya.
Mendagri mengaku inflasi lebih berdampak di kota, karena di daerah pedesaan umumnya masyarakat memiliki sumber pangan seperti kebun dan peternakan sendiri sehingga dampaknya tidak begitu terasa, kecuali didaerah pulau-pulau yang mungkin susah karena ombak dan dampak lain-lain.
Kalbar dan Karangasem Cetak Inflasi Tertinggi Indonesia
Mendagri mencatat ada dua daerah yang mengalami kenaikan inflasi tertinggi yaitu Provinsi Kalimantan Barat 6,30%, dari angka nasional 5,51%, kemudian Kabupaten Karangasem, seminggu terakhir inflasinya 10,66% ini sangat tinggi sekali di atas 5,51% hampir dua kali lipat.
” Dua daerah yang inflasinya baik yaitu Provinsi Gorontalo 5,5% dan kota Cirebon relatif sangat rendah 4,8%, ” Ujarnya.
Kata Tito, ini prestasi yang cukup bagus, sehingga masyarakat tidak banyak terdampak kenaikan harga barang dan jasa, masyarakat juga bisa beraktivitas karena COVID-19 terkendali, dan ekonomi juga bisa tumbuh.
” Hal ini yang harus kita pertahankan di tengah-tengah situasi gejolak poltik geopolitik internasional dan ekonomi yang belum menentu di tahun 2023, ” Pintah Mendagri.
Hadir secara virtual dalam memberikan amanat, Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Kasan,
Deputi Bidang Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, Plt. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pangan Nasional M. Habibullah, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Ketut Kariyasa, dan Satgas pangan, Kabais Letjend TNI, Rudianto, C.S.F.A.