Tual News – PT. PLN Wilayah IX Maluku dan Maluku Utara belum dapat memastikan waktu kapan PLTD di Desa Tayando Langgiar,Kecamatan Tayando Tam, Kota Tual dinyalakan.
” Kami Belum dapat memastikan PLTD Tayando Kota Tual dinyalakan, karena masih menunggu relokasi mesin pembangkit listrik dari Air Buaya, Kota Namlea, ” Ungkap Kepala Bagian Komunikasi PT PLN wilayah IX Maluku dan Malut, Aulia Ramadhan Samallo kepada tualnews.com, di Ambon, selasa ( 24 /1/2024 ).
Menyoal bangunan PLTD Tayando yang dibangun PLN sejak tahun 2018 sudah ditumbuhi rumput, tidak terurus, fasilitasi tiang listrik berkarat dan rusak, Samallo mengaku PLN belum mendapatkan laporan resmi akan hal itu.
” Kami belum memperoleh laporan resmi akan hal ini, namun kami akan mengecek langsung ke sana, ” Katanya.
Samallo menegaskan PLTD Tayando bukan proyek mangrak seperti issu yang berkembang saat ini, sebab kalau itu dikategorikan mangrak berarti tidak ada kelanjutan pekerjaan pengadaan mesin pembangkit listrik.
” Itu bukan proyek mangkrak, karena kalau dibilang PLTD Tayando mangkrak berarti PLN tidak melanjutkan dan memikirkan solusi tepat untuk segera menyalakan, ” Bantah Samallo.
Kata dia, PT PLN wilayah IX Maluku dan Maluku Utara hingga saat ini belum mengetahui informasi sekelompok mahasiswa yang akan menggelar aksi demonstrasi di gedung KPK RI terkait mangraknya PLTD Tayando dan 97 PLTD lainya di Provinsi Maluku dan Malut.
” Kami siap bertanggungjawab atas pembangunan 97 PLTD di Maluku dan Malut. Kalau untuk seberapa besar biaya investasi yang dikeluarkan PLN untuk pembangunan PLTD Tayando, saya belum mengetahui persis, ” Jelas Samallo.
Diakui dari 97 PLTD yang dibangun dan tersebar di wilayah IX PT PLN Maluku dan Malut, sesuai data terakhir sudah ada 70 Desa yang dinyalakan, sementara yang lain masih menunggu relokasi mesin pembangkit listrik.
Samallo meminta masyarkat di Tayando bersabar, karena pasti PLTD di Desa Tayando Langgiar akan segera dinyalakan dalam waktu dekat.
