Presiden Beri Gelar Pahlawan Nasional Lima Tokoh Daerah

Img 20221108 wa0008

Tual News – Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh dari berbagai daerah yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.

Penyerahan penghargaan yang dilakukan dalam rangka Hari Pahlawan tahun 2022 tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 7 November 2022.

“Hari ini pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden dalam keterangan terpisah.

Pada penganugerahan ini dihadiri para ahli waris dari para tokoh yang sekaligus mewakili para penerima gelar dan penghargaan.

Dalam acara tersebut diakhiri dengan pemberian ucapan selamat Presiden Joko Widodo beserta para tamu undangan terbatas lain kepada para ahli waris penerima gelar pahlawan nasional.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Lima tokoh tersebut adalah almarhum Dr. dr. H. R. Soeharto dari Jawa Tengah, almarhum KGPAA Paku Alam VIII dari DI Yogyakarta, almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat, almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara, dan almarhum K.H. Ahmad Sanusi dari Jawa Barat.

Almarhum Dr. dr. H. R. Soeharto telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia lalu ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur, dan dikenal sebagai salah seorang pendiri berdirinya Ikatan Dokter Indonesia.

Almarhum KGPAA Paku Alam VIII berjasa antara lain bersama Sri Sultan Hamengkubowono IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan, sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi utuh hingga saat ini.

Almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada saat kemerdekaan sampai-sampai bersama istrinya dijatuhi hukuman mati oleh Jepang karena perjuangannya yang gigih untuk kemerdekaan RI.

Almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin telah berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila selama 32 tahun.

Terakhir, almarhum K.H. Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), juga salah satu tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.

( Pewarta  : Risman Serang )

( Editor: Redaksi Media Tual News)