Tual News – Kepala Kemenenterian Agama Kota Tual yang juga Ketua NU Tual, Echan Rumaf, S.Ag kepada tualnews.com, senin ( 14 / 11 /2022 ) minta umat beragama di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara tidak terpengaruh dengan informasi hoax yang berkembang pasca konflik antara Ohoi Bombai dan Ohoi Elat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Sabtu ( 12 /11 /2022).
” Umat beragama diminta jangan termakan informasi tidak benar alias hoax terkait konflik di Desa Bombai dan Elat, sebab sesuai investasi yang ada itu bukan masalah agama, tetapi pemicuh awal adalah tawuran antar pelajar SMA, ” Himbau Rumaf.
Ketua NU Kota Tual mengajak masyarakat untuk menjaga kamtibmas dan perdamaian dengan tetap membangun silahturahmi dalam bingkai persaudaraan dan cinta kasih.
” Mari kita sebagai umat beragama menjalin silahturahmi dan hidup dalam bingkai kasih sayang dan penuh cinta kasih persaudaraan, ” Ajak Kepala Kementerian Agama Kota Tual.
Menyoal usulan Kepala Kementerian Agama Kota Tual dalam pertemuan bersama Wawali Tual, tokoh agama dan Forkopimda agar semua komponen bersinergi untuk turun lapangan memberikan pencerahan kepada masyarakat, Rumaf membenarkan hal itu.
” Benar, tadi saya usul agar para tokoh agama lakukan safari turun beri pencerahan kepada umat, sebab kita disini sangat mudah terpengaruh dengan issu dan provokasi, ” Ungkapnya.
Dikatakan masyarakat yang ada adalah umat semua golongan agama sehingga sangat membutuhkan pencerahan baik dalam kehidupan sosial ekonomi maupun beragama.
” Yang saya harapkan adalah segera dilaksanakan safari dengan menggandeng tokoh agama dan adat bersama pemerintah daerah, ” Harap Rumaf.
Diakui, action tokoh agama dan adat bersama pemerintah harus segera turun ke lapangan, sehingga perbedaan yang ada diantara umat jangan menjadi pemecah belah kehidupan kerukunan dan persaudaraan, namun perbedaan itu harus menjadi perekat persatuan.
” perbedaan agama ini harus kita kemas menjadi satu kekuatan besar untuk membangun Kota Tual dan Malra lebih baik, ” Terang Ketua NU Kota Tual.
( Redaksi MTN)