Tual News – Patut diduga akibat salah paham antara anak anak remaja di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Makuku Tenggara, dua kelompok pemuda terlibat konflik yang berujung puluhan orang luka – luka.
Berdasarkan data dan himpunan informasi yang dihimpun media ini, kalau pada hari Jum’at ( 07/10/2022), sekitar pukul 03.30 WIT, terjadi konflik sosial antara sekelompok pemuda Ohoi Elat dan sekelompok pemuda Ohoi Bombai yang terjadi di pengerigan Watmadir.
Akibat konflik yang terjadi, puluhan orang mengalami luka – luka, karena terkena panah wayer.
Petugas TNI Polri yang ada di Kei Besar dibawah komando Kapolsek Kei Besar dan Danramil 1503 Elat berusaha menghalau konflik yang terjadi, namun pemuda dari kedua belah pihak masih saling menyerang di pengerigan Watmadir, sementara sebagian pemuda masih berjaga di daerah perbatasan kedua desa.
Hingga berita ini diturunkab jumlah korban sementara pasca terjadinya peristiwa tersebut karena benda sajam yakni berjumlah puluhan orang.
Identitas korban yang di rujuk ke RSU Karetsadsuitubun Langgur sebanyak 5 orang yakni
- DB ( 17), terkena luka panah pada Tulang kering sebelah kanan
-
EPD ( 39), Luka panah pada bagian perut
-
AS ( 30 ), Luka panah wair pada pergelangan kaki kanan
-
SS ( 17 ),Luka tembak senapan angin pada dada
-
SW ( 24 ), Luka panah pada kaki sebelah Kiri
Kapolsek Kei Besar AKP ST. Kasihiuw bersama 15 personil Polsek Kei Besar.
Dan Danramil 1503-02 Kei Besar Letda Inf L. Melmambesy bersama 20 personil Koramil Kei Besar serta para tokoh agama yakni Pastor Paroki Hati Kudus Bombai Rd. Jack Bedi berusaha turun mengamankan situasi kamtibmas di wilayah itu.
Namun akibat situasi yang belum kondusif, sehingga bantuan keamanan TNI Polri dari Kabupaten Malra sudah diterjunkan ke TKP.
Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Frans Duma, yang dikonfirmasi Media Tual News, jumat ( 7/10/2022) pukul 10.00 WIT ketika hendak bersama pasukan pengamanan TNI Polri ke Kota Elat, Kecamatan Kei Besar membenarkan hal ini.
” benar konflik yang terjadi, sementara kami menurunkan aparat Gabungan TNI Polri yakni satu peleton Polres Malra , satu peleton brimob dan satu peleton TNI AD menuju Kota Elat, menggunakan kendaraan transportasi laut, ” Ungkapnya.
Kapolres mengaku konflik yang terjadi dipicu salah paham antara pemuda Ohoi Bombai dan Ohoi Elat.
” untuk korban, kami masih lakukan pendataan, namun rata rata korban luka luka terkena panah wayer dan beberapah korban sudah diantar mendapat perawatan medis di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, ” Jelas Kapolres Malra.
Hingga saat ini situasi kamtibmas dilaporkan berangsur pulih, namun TNI Polri masih tetap berjaga – jaga dan tampak Bupati Malra, M. Thaher Hanubun turun ke TKP untuk membangun komunikasi dan koordinasi bersama para tokoh agama, adat, pemuda dan masyarakat setempat guna mengakhiri konflik tersebut.
( Tim MTN)