Tual News- Kepala Sekolah SMK Siwalima Langgur, Yohanis Reyaan, S.Pd ketika dikonfirmasi tualnews.com, membenarkan sedikitnya sepuluh siswa SMK Siwalima dikeluarkan dari sekolah karena terbukti terlibat tawuran antar sekolah.
” Bulan kemarin sembilan orang siswa dikeluarkan, ditambah satu orang lagi dalam bulan ini, sehingga genap sepuluh, ” Ungkapnya.
Kata Kepsek SMK Siwalima Langgur, pihak sekolah memiliki aturan sendiri dan sebelumnya sepuluh siswa itu sudah dilakukan pembinaan.
” terkait tawuran beberapah hari lalu, setelah kami telusuri ternyata siswa yang dikeluarkan itu masih gunakan identitas sekolah, mereka bukan hanya pukul siswa sekolah lain, tapi juga pukul adik adik kelas SMK Siwalima, ” Tandas Reyaan.
Atas perilaku seperti itu, kata Kepsek pihaknya baru mengeluarkan satu siswa SMK Siwalima Langgur dari sekolah.
Diakui tawuran siswa yang terjadi minggu kemarin, karena ada siswa yang buat video senggol senggol.
” Tawuran itu berawal dari ada siswa yang buat video senggol senggol lalu ada yang tersinggung, kemudian berkembang di Instagram. Jadi di IG itu tertulis, SMA 2 siap esok STM serang, ” Kata Kepsek SMK Siwalima Langgur.
Kepsek mengaku, setelah ditelusuri yang membuat tulisan di instagram yang menyebut SMA 2 siap, esok STM serang adalah siswa dari SMA lain.
” Benar saat kejadian tawuran saling kejar kejaran, siswa aktif kami ada yang terlibat. Bulan kemarin kami keluarkan sembilan orang dan bulan ini satu orang, ” Ungkapnya.
SMAN 2 Malra Liburkan Siswa Dua Hari
Sementara itu akibat postingan medsos salah siswa SMA di Malra tanggal 20 oktober 2022 yang isinya, SMA 2 siap, esok STM serang, membuat pihak sekolah meliburkan siswa/i selama dua hari sejak jumat – sabtu ( 21 – 22/10/2022).
Kepala Sekolah SMAN 2 Malra, M.R Raharusun, S.Pd ketika dikonfirmasi Media ini membenarkan hal itu.
” Benar, siswa SMAN 2 libur dua hari untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, ” Ujarnya
Terkait keterlibatan sejumlah siswa dalam tawuran antar pelajar, Kepsek mengaku sudah mengundang sebelas siswa bersama orang tua dan diberi peringatan keras dari sekolah.
Hingga saat ini situasi sudah aman, namun pihak sekolah masih lakukan pengawasan ketat saat jam pulang sekolah berlangsung dengan meminta bantuan pihak kepolisian menjaga kamtibmas saat jam pulang sekolah.
( Pewarta: Oce Leisubun)