Wawali Tual Minta Pertamina Tindak Tegas Pengusaha Timbun Mitan

Fb img 1661657418566

Tual News – Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, S.E dalam menerima aspirasi KAMMI Kota Tual dan Malra, Selasa ( 6/9/2022 ) diruang kerjanya mengungkapkan kalau dirinya sudah memberikan penegasan kepada Kepala Pertamina Cabang Kota Tual untuk membacklist salah satu oknum pengusaha yang diduga melakukan penimbunan minyak tanah.

20220906 163344 scaled

” dalam pertemuan bersama Disperindag dan Kepala Pertamina Tual, Senin ( 5/9/2022 ), saya pertegas untuk Pertamina menindaktegas salah satu oknum pengusaha Kota Tual yang ditemukan menimbun minyak tanah, ” Tegasnya.

Wawali tidak menyebutkan nama oknum pengusaha yang selama ini diduga menimbun mitan, namun sesuai laporan Disperindag Kota Tual kalau sudah menemukan seorang pengusaha yang timbun minyak tanah.

” Kemarin saya sudah tegaskan kepada Kepala Pertamina Cabang Tual agar pengusaha yang menimbun mitan diblacklis, ” Jelas Tamnge.

Wawali sangat menyesalkan prilaku oknum pengusaha yang menimbun mitan, karena sangat merugikan masyarakat.

Sementara itu Kadis Disperindag Kota Tual, Darna Wati Amir ketika dikonfirmasi Media Tual News membenarkan temuan itu.

” kami sudah inventaris oknum pengusaha yang diduga timbun mitan di Kota Tual untuk diambil tindakan tegas, ” Terangnya.

Menurut Kadis, pengusaha yang menimbun mitan dengan cara membeli minyak tanah kemudian mengisi pada drum dan mobil tangki yang sudah disiapkan di tempat usahanya.

Pemerintah Gagal Atasi Kelangkaan Minyak Tanah Di Maluku Tenggara dan Kota Tual

Sebelumnya Warga Perumnas di Maluku Tenggara menyesalkan sikap pemerintah daerah yang tak sigap atasi kelangkaan minyak tanah.

Img 20220831 wa0020

Keluhan ini disampaikan Joko Efruan ( 54 ) kepada Media Tual News.

” Seharusnya pemerintah daerah khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku Tenggara dan Kota Tual harus lebih cepat tanggap sebelum terjadi kelangkaan minyak tanah, ” Sindir Efruan.

Efruan mengaku, sebelum adanya penertiban di pengecer, kebutuhan minyak tanah terpenuhi.

” Namun setelah pemberhentian padagang pengecer menjual minyak tanah, lebih banyak terjadi kelanggkaan minyak tanah di wilayah ini, sedangkan stok di pertamani banyak tersedia, ” Ungkapnya.

Kata warga Malra ini dengan adanya surat pembehentian penjualan minyak tanah bagi pedagang pengecer minyak tanah oleh Disperindag Malra, minyak tanah semakin sulit diperoleh.

Dia mengatakan semua itu dikarenakan surat penerbitan yang baru dari disperindag kepada para Agen yang menjual minyak tanah dalam melayani masyarakat.

“Sudah ada penerbitan surat edaran dari dinperindag Malra kepada para Agen untuk mengelola dan menjual minyak tanah di maluku tenggara bukan lagi di para pengecer,” Ujarnya.

Img 20220831 wa0021

Senada dengan itu, ibu Erny pemilik pangkalan minyak tanah di Perumnas, Kabupaten Maluku Tenggara mengatakan biasanya melayani penjualan minyak tanah bagi warga disekitarnya, namun juga warga dari luar Perumanas datang membeli mitan di tempat usahanya.

“Saya punya pangkalan minyak tanah dan saya sering menjual ke warga perumnas dan di luar sana bahkan warga dari Mangon sampai Tual datang membeli mitan di sini, ” ungkapnya.

Dia mengaku, untuk sekali droping mitan dari Pertamina mencakup 10 drum, namun untuk saat ini, hanya di layani 3 drum mitan setiap droping.

“Kalau untuk sekarang ini hanya di layani 3 drum saja dan sekarang saya menjual di pangkalan Rp 4 ribu per liter, ” Ujarnya.

Diakui, untuk sekarang satu kali droping mitan, bisa habis dalam satu hari itu juga.

“Kalau untuk sekarang ini satu kali droping itu bisa habis dalam satu hari itu dikarenakan banyaknya pembeli minyak tanah, bukan saja dari perumnas, tapi dari Kota Tual,  ” Terangnya.

( Pewarta : Neri Rahabav / Oce Leisubun/ Risman Serang )