Tual News- Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag menegaskan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik IV Provinsi Maluku di Kota Tual adalah milik semua umat beragama.
Penegasan ini disampaikan Walikota Tual, dalam kegiatan pembukaan Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku di Lapangan Lodar El Kota Tual, minggu malam ( 25/9/2022).
” Pesparani bukan hanya hajatan agama Katolik, tapi milik semua umat beragama di Kota Tual Provinsi Maluku, ” Ungkapnya.
Menurut Rahayaan, sukses pelaksanaan MTQ Provinsi Maluku di Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang mayoritas Katolik dan Protestan menjadi dorongan buat Kota Tual untuk menunjukan yang terbaik dalam pelaksanaan Pesparani, ditengah umat katolik Kota Tual 0,4 persen.
” Sukses pelaksanaan Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku di Kota Tual, karena partisipasi dan dukungan semua umat beragama baik Islam, Protestan dan Katolik yang terlibat dalam panitia pelaksana dan pendukung acara,
” Ungkapnya.
Rahayaan mengaku, rencana Tuhan sangat indah, sebab sesungguhnya Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku harusnya dilaksanakan tahun 2020, namun karena Pandemi covid -19 melanda dunia, sehingga akhirnya baru terlaksana saat ini.
” hal ini menunjukan tekad dan komitmen yang tidak pernah surut warga Kota Tual tentang pentingnya pelaksanaan Pesparani Katolik IV Maluku sebagai momentum nasional dalam memperkuat tali persaudaraan dan kerukunan umat beragama, sesuai karakteristik sosial budaya kalwedo, pela kandong, Ain Ni Ain dll.
” Olehnya itu pelaksanaan Pesparani Katolik IV, bukan hanya milik umat agama Katolik, tapi menjadi milik semua umat beragama di Kota Tual sebagai Kota beradat, ” Ujarnya.
Kata Walikota Tual, pelaksanaan Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku di Kota Tual sejak awal persiapan hingga pelaksanaan bukan hanya melibatkan basudara umat Katolik dan Protestan, tapi umat muslim mendominasi panitia dan pendukung acara sejak awal hingga akhir.
” Kalau suksenya MTQ Provinsi Maluku di Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang didominasi agama Kristen Protestan dan Katolik, serta agama islam empat persen saja, maka kami ingin menunjukan kalau suksesnya pelaksanaan Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku di Kota Tual, dengan agama Katolik hanya 0,4 persen harus lebih sukses dan meriah, ” Terang Adam Rahayaan.
Dikatakan, kerukunan umat beragama di Kota Tual yang dikenal dengan Kota toleransi terbaik di Indonesia juga ditunjukkan umat Islam dan Protestan yang menampung basudara umat Katolik, para kontingen 11 kab / kota yang datang untuk tinggal dirumah rumah – rumah penduduk.
” ini menunjukan bukti persaudaraan yang kuat, sebab Kota Tual akan dikenang sebagai salah satu kota toleransi terbaik di Indonesia, okehnya itu kami abadikan semua ini dalam tiga miniatur agama yang dibangun dan berdiri kokoh didepan saat ini, ” Salut Walikota Tual
Atas nama warga Kota Tual, Walikota Tual menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya pelaksanaan Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku, termasuk ucapan terimakasih kepada Gubernur Maluku atas perhatian dan dukungan atas pembangunan di Kota Tual.
Sementara itu Ketua Panitia pesparani Katolik IV Provinsi Maluku, Drs A. Yani Renuat dalam laporannya mengatakan total keseluruhan jumlah kontingen Pesparani 11 kab / kota yang datang di Kota Tual berjumlah 1.371 orang dan akan mengikuti tiga belas mata lomba Pesparani.
Menurut Renuat, jumlah anggaran dalam pelaksanaan Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku sebesar 12 miliar lebih, rincianya 1,5 miliar adalah bantuan dari Pemprov Maluku, sedangkan sisanya 10,5 miliar bersumber dari APBD Kota Tual.
” Kalau pada event Pesparani sebelumnya bantuan yang diberikan hanya 500 juta, namun untuk pelaksanaan Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku di Kota Tual, Pemprov Maluku memberikan sumbangsi Rp 1,5 miliar, ” Ungkap Ketua Panitia pesparani.
Pembukaan Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku berlangsung aman, damai dan berjalan sukses.
Gubernur Maluku, Murad Ismail membuka secara resmi kegiatan tersebut dengan pemukulan gong.
Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai atraksi seni budaya, terutama tarian kolosal para siswa/ i SMA/SMK se Kota Tual dari agama Islam, Protestan dan Katolik.
( Tim Media Tual News)