Tual News – Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag dan Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, S.E serta Ketua DPRD Kota Tual, Hasan Syarifudin Borut, S.E, selasa sore ( 6/9/2022), pukul 15.30 WIT menggelar doa syukuran atas beroperasinya RSUD Maren Hi.Noho Renuat di Jalan Raya BTN Ngadi – Tamedan Kota Tual , sebagai satu – satunya RS Lokus Perbatasan Internasional di Provinsi Maluku.
Acara doa syukuran diawali dengan pembacaan doa oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Kota Tual, Hi. Ahmad Kabalmay.
Turut hadir Pastor Paroki Tual, Pimpinan OPD Pemkot Tual, Tokoh masyarakat, adat dan agama.
Tak luput para Anggota DPRD Kota Tual yang hadir yakni Ishak Nuhuyanan ( PAN), Ir. Yakob Silubun ( Gerindra ), Hasyim Rahayaan, S.H ( Demokrat ), Djimal Kabalmay ( Hanura ), Hi. Aisa Renhoat, ( PKS ) Akbar Arfa ( PBB) dan M. Ikbal Matdoan ( Demokrat).
RSUD Hi. Noho Renuat adalah rumah sakit lokus perbatasan bertaraf internasional yang dapat melayani masyarakat di Kota Tual, Kabupaten Malra, Kep. Aru, Kep. Tanimbar dan MBD.
Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag kepada wartawan usai doa syukuran pengoperasian RS Lokus Perbatasan Maren mengaku awalnya rumah sakit ini dirancang dengan tipe kecil, namun setelah kedatangan Tim Kemenkes RI, akhirnya dirancang seperti saat ini.
” Atas kedatangan Tim Kemenkes dengan ide dan gagasan baru, akhirnya rumah sakit ini dibangun dengan tipe rumah sakit lokus perbatasan bertaraf internasional, ” Ungkapnya.
Kata Walikota Tual, rumah sakit yang dibangun dengan DAK Pempus sejak tahun 2019 bertaraf internasional sebab tipenya diadopsi dari RS internasional dari berbagai negara dunia.
” RS Hi. Noho Renuat sesuai perencanaan dibangun di Kota Tual mengantisipasi pengoperasian blok Masela di MBD, ” Tandas Walikota Tual.
Namun kata Rahayaan, dengan kehadiran RS ini sekaligus menjawab rentang kendali pelayanan kesehatan bagi penyakit tertentu yang biasanya mendapat rujukan ke Ko Ambon dan Makassar.
” Ke depan RS ini masih kami kembangkan dengan pembangunan gedung VIP dan Mess untuk membantu masyarakat dari wilayah pulau – pulau yang datang berobat dan tidak memiliki tempat tinggal bisa memanfaatkan gedung mess RS, ” Jelasnya.
Diakui secara fisik, RS tersebut sudah selesai dibangun dan dimanfaatkan, namun yang dipikirkan saat ini adalah pengembangan SDM tenaga dokter sesuai standar pelayanan kesehatan.
” Sudah ada beberapa tenaga dokter spesialis yang disekolahkan untuk kembali mengabdi. Jadi pengoperasian RS ini membutuhkan 300 tenaga kerja, namun saat ini baru ada 200 orang yang dipekerjakan, ” Terang Walikota Tual.
( Tim Media Tual News)