Tual News – Pemkot Tual rapat bersama instansi teknis soal kelangkaan BBM jenis minyak tanah, jumat ( 30/9/2022)
Kadis Disperindag Kota Tual, Darnawati Amir, didampingi Sekretaris dalam pembukaan rapat bersama tim pengendali BBM yang melibatkan instansi teknis seperti Disperindag, pertamina, dan unsur TNI Polri.
” Kami sudah membaca banyak keluhan warga di di media sosial soal kelangkaan mitan, bahkan para ibu – ibu rencana bawah 1.500 djergen mitan ke kantor DPRD Kota Tual, namun kami harap ini tidak terjadi, ” Ungkapnya.
Kata Kadis perindag pertemuan ini harus melahirkan solusi atasi kelangkaan mitan di bumi maren.
” selentingan informasi kalau proyek jalan hotmix 12.000 kilo meter di Kota Tual gunakan pakai mitan. Kami bersama polisi sudah lakukan investasi penggunaan dexlite yang dicampur mitan dan sementara uji lab di Jayapura, ” Ujarnya.
Menurut Kadis Disperindag, sesuai SK BPH Migas Nomor 32 / tahun 2022 jatah minyak tanah Kota Tual tahun 2021 8.439 kilo liter, sedangkan tahun 2022, jatah mitan Kota tual 4.994 kilo liter.
” sesua data droping mitan dari pertamina tual ke empat agen minyak tanah sejak tanggal 28 september 2022 yakni 28.800 liter. Jadi rata – rata per hari droping mitan 30 – 40 kilo liter, ” Jelasnya.
Diakui selama ini, Disperindag sudah mengambil langkah mengatasi kelangkaan mitan dengan melakukan pemantauan mitan di Kota Tual sejak tiga bulan terakhir juli – agustus 2022.
” dari hasil pantuan ditemukan pangkalan resmi jual mitan untuk kebutuhan transportasi laut ( speadbot) dan panjangnya rantai penjualan mitan sehingga pengecer menaikkan harga, dan mudah disalahgunakan, ” Ujarnya.
Kata kadis kuota mitan Kota tual tahun 2022 alami penurunan yaitu tahun 2021 sebesar 8.439 KL menjadi 4.994 KL, sehingga sudah tidak sesuai kebutuhan dan jumlah penduduk yang meningkat.
” Kami harap data droping dan data kitir diserahkan pertamina agar pengawasan dilakukan terpadu, ” Pintah Kadis Disperindag Kota Tual.
Selain itu dari hasil pantauan, kata dia karena tidak ada permintaan mitan non subsidi untuk industri, sedangkan dilapangan nyata dibutuhkan sehingga diduga mitan subsidi digunakan untuk industri.
Kadis Disperindag Kota Tual berharap pertamina memperpendek rantai distribusi mitan dengan memperbanyak pangkalan mitan yakni meningkatkan pengecer menjadi pangkalan mitan.
” Kami harap data kitir dan droping disampaikan pertamina kepada Pemkot Tual yakni Disperindag untuk memudahkan pengawasan, ” harapnya.
Untuk diketahui rantai distribusi mitan dari Pertamina Tual untuk empat agen minyak tanah yakni :
- CV. H.S Pratama ( 14 pangkalan mitan )
-
CV. ULFA Mutia ( 11 pangkalan mitan )
-
CV. Sumber Karya ( 7 pangkalan mitan )
-
SURYA MITRA PERKASA ( 15 PMT )
Hingga saat ini masyarakat di Kota Tual kesulitan memperoleh minyak tanah, karena di agen dan pangkalan mitan terjadi kekosongan minyak tanah.
( Redaksi MTN )