Tual News- Gubernur Maluku, Murad Ismail menegaskan gelar adat Kei Badingil Mas yang diberikan Rat Ursiw dan Lorlim Kepulauan Kei kepada dirinya memiliki makna kalau dirinya sebagai pemimpin pengendali masyarakat Evav.
” sedangkan pemberian gelar adat Kei Nen Dit Masneu kepada Ibu Widya Pratiwi Murad memiliki arti sebagai pemimpin perempuan Kei yang berada didepan untuk melindungi dan mengayomi harkat dan martabat kaum perempuan, ” Ungkap Gubernur Maluku dalam amanatnya usai menerima gelar adat Kei Badingil Mas dari para Raja di Kei, Sabtu ( 24/9/2022 ) di kediaman Raja Tual, Djafar Tamher, S.E.
Murad mengaku gelar yang diberikan para Raja Patasiwa dan Patalima di Kei, merupakan satu kehormatan bersama istrinya.
“Jadi semua permasalahan masyarakat kei, saya akan berusaha menyelesaikan, ” Tegasnya.
Murad minta warga di Kei agar jangan meninggalkan dirinya bersama isteri, Ibu Widya Pratiwi Murad.
” Basudara semua jangan biarkan kami sendiri, tolong bantu kami dengan doa di setiap sholat bagi yang beragama muslim dan doa umat kristiani, agar saya bersama isteri jadi pemimpin baik untuk daerah ini, ” Pintah Murad Ismail.
Kata Gubernur Maluku, gelar adat Badingil Mas yang diterima adalah gelar adat ke delapan, setelah gelar adat pertama diterima di Negeri Olilit sebagai penjaga emas ( ama semang ).
” yang kedua kami diangkat sebagai anak adat di Buru Utara dan Kilmuri. Yang paling sakral di Kota Tual, dan Kabupaten Malra sebagai Vis Bad serta Jasira Leihitu, ” Bebernya.
Diakui di Jasira Leihitu, dua puluh Raja berkumpul mengangkat dirinya sebagai Raja Besar Upu Lulu Hena Hitu.
” selanjutnya di Sivnana, saya diangkat sebagai Raja yang melindungi seperti pohon beringin, termasuk gelar adat di Negeri Lauran Amang, sebagai pemimpin terdepan, ” Ujarnya.
Sementara kata Murad Ismail, gelar adat Kei Vis Bad yang diterima di Kabupaten Maluku Tenggara memiliki makna sebagai pemimpin yang mempersatukan dan memperbaiki semua kekurangan yang ada.
” jadi waktu terjadi hubungan yang kurang harmonis antara Bupati Malra dan Walikota Tual, saya berdiri sebagai penghubung memperbaiki tali silaturahmi kedua pemimpin Evav itu menjadi baik, ” Terangnya.
( Pewarta : Neri Rahabav )