Patut diduga ratusan tiang listrik milik PT. PLN Cabang Tual yang merupakan azet negara telah diperjualbelikan oknum yang tidak bertanggungjawab kepada para pengumpul besi tua di Kota Tual dan Kabupaten Malra.
Informasi yang dihimpun tualnews.com, menyebutkan kalau ratusan tiang listrik milik PT PLN Cabang Tual di Kecamatan Kei Besar Utara Timur telah habis diperdagangkan.
Ratusan tiang listrik itu dipotong oleh oknum oknum yang tidak bertanggungjawab, kemudian dijual kepada para penadah besi tua di Kota Tual dan Kabupaten Malra.
Salah satu pengumpul besi tua, Abdul Kodir ketika dikonfirmasi media ini kamis (3/8/2022) membantah hal ini.
” Saya tidak pernah membeli barang milik negara seperti tiang listrik sesuai laporan masyarakat, ” Ujarnya.
Namun dibalik ini, Abdul Kodir berkata jujur kalau dirinya pada tiga atau empat tahun lalu membeli tiang listrik dalam bentuk potongan.
” saya berkata jujur sekitar tiga hingga empat tahun lalu beli tiang listrik milik PT PLN yang sudah dipotog – potong. Saya beli per kg seharga Rp 1.500, kalau berat satu tiang listrik capai 90 – 100 kg, ” Ungkapnya.
Kasus penjualan tiang listrik milik PT. PLN Cabang Tual kepada pengumpul besi tual sudah berlangsung lama, dan sudah pernah ditangani Polres Tual, namun berjalan ditempat.
Informasi lainya yang dihimpun Media Tual News menyebutkan kalau penjualan ratusan tiang listrik yang merupakan aset negara kepada penadah besi tua, lantaran Manager PLN lalai melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan.
Apalagi diperparah dengan sikap acuh tak acuh PLN terhadap azet negara milik PLN Cabang Tual yang dibiarkan terlantar dan tidak terurus dengan baik, sehingga banyak oknum menggunakan kesempatan ini untuk menjual azet tiang listrik, demi memperkaya diri.
Hingga berita ini diturunkan Manager PT PLN Cabang Tual yang dikonfirmasi via whaatsap belum membalas pesan konfirmasi walaupun yang bersangkutan sudah membaca pesan konfirmasi tersebut.
Patut diduga Manager PT PLN Cabang Tual mengetahui hal ini, namun sengaja dibiarkan penjualan azet negara milik PLN.
( Pewarta : Neri Rahabav )