Tual News – Ketua Umum Komunitas Pemuda Kei di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Yosep Temorubun mengecam pernyataan Iksan Tualeka yang viral di media sosial facebook, terkait agenda pengukuhan Gubernur Maluku, Murad Ismail sebagai Raja Besar di Kepulauan Kei.
“ Saudara Iksan Tualeka secara sengaja menciptakan kegaduhan di publik, hal ini sangat mengganggu situasi kehidupan kami anak-anak Kei baik yang ada di Kei maupun berada di tanah rantau. Setelah membaca pernyataan Tualeka, sebagai anak asli Kei yang tinggal di Mimika mengecam dan meminta yang bersangkutan meminta maaf kepada masyarakat Kei di seluruh pelosok Nusantara, “ Pintah Temorubun, dalam Rilis Pers yang diterima tualnews.com, rabu ( 24/05/2022 ).
Tak Ada Raja Besar, MI Akan Dinobatkan Jadi Anak Adat Kei
Kata Temorubun yang juga Advokat di Kota Timika itu, kalau pernyataan Iksan Tualeka menimbulkan kegaduhan di publik.
“ Perlu saya tegaskan kalau di Kei tidak ada pengangkatan Raja diatas Raja, karena setiap Raja telah memiliki kekuasaan tersendiri secara turun temurun sesuai dengan tempat atau wilayah adat masing – masing, “ Jelasnya.
Tak Akui Murad Sebagai Putera Kei
Ketua Komunitas Pemuda Kei Mimika sangat menyesalkan pernyataan Iksan Tualeka, untuk menggiring opini publik pengangkatan Raja Gubernur Maluku Murad Ismail diluar dari orang Kei menjadi Raja diatas Raja.
Koedoeboen Pertanyakan Pertemuan Segitiga Murad, MTH dan Para Raja Kei ?
“ Saya pastikan kalau itu dilakukan, akan menimbulkan kegaduhan di masayarakat Kei. Kami anak Kei tidak mengakui itu, karena tidak ada Raja di Kei dari orang bukan asli Kei. Cerita dari mana Raja Kei dari luar orang Kei, coba buktikan apa di Kei, Raja berasal dari luar orang Kei..?, “ Pintah Temorubun.
Dirinya bersama komunitas pemuda Kei di Papua memberikan waktu 1 x 24 jam kepada Iksan Tualeka untuk meminta maaf di media sosial.
Raja Kei Belum Tanggungjawab Dana Hibah 390 Juta Temuan BPK ?
“ Saya berikan waktu 1×24 jam kepada saudara Iksan Tualeka untuk meminta maaf di media sosial kepada seluruh masyarakat Kei, jika tidak dilakukan maka kami tempuh langkah hukum, sebab pernyataan tersebut sangat melukai hati dan perasaan kami anak-anak Kei yang ada di Maluku dan di tanah perantauan, “ Tegas Temorubun.
Advokat ini mengingatkan Tualeka untuk meminta maaf, sebab kalau tidak diindahkan, maka seluruh organisasi Kei yang ada nusantara sudah siap melaporkan hal ini secara serentak diseluruh Polres dan Polda sesuai domisili anak-anak Kei.
( Media Tual News )