Tual News – Pemilik PT. Samudera Indo Sejahtera ( SIS ) di Desa Ngadi, Kecamatan Dullah Utara Kota Tual, Tomy Winata, menegaskan dalam rangka membangun ekonomi ketahanan pangan, berbasis kemaritiman, maka pihaknya akan membangun satu sistem seleksi, targetnya adalah pencapaian 1.000 – 2.000 pelaku nelayan tradisional yang melaut dan menjual hasil ikan kepada industri perikanan.
“ Kalau jual hasil perikanan kepada industri perikanan lain, kami tidak berkomentar, namun kalau bergabung untuk gotong royong bersama, kami siap membuka diri, sebab tidak ada sistem monopoli di bidang kelauatan dan perikanan, “ Ungkap Tomy Winata, dalam arahanya kepada para nelayan binaan PT. SIS, dalam menerima kunjungan Pangdam XVI / Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon, bersama Danlantamal IX Ambon, Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina, beserta rombongan di Dermaga PT. Samudera Indo Sejahtera, selasa ( 20/04/2022 ).
Tomy mengaku, PT. SIS tetap bekerja sama dengan semua pelaku kemaritiman di Kota Tual dan Kabupaten Malra.
Kehadiran PT SIS Jadi Berkat Bagi Kesejatraan Rakyat Kota Tual dan Malra
“ kami tetap suport dan dukung pelaku nelayan tradisional dalam melaut mencari ikan, untuk menjual hasil perikanan di PT. SIS, melalui berbagai program serta bantuan sarana penunjang, seperti jaring, es batu dll, “ Jelasnya.
Untuk menuju ke arah itu, Kata Bos PT. SIS, akan dibuat kesepatakan bersama ( SOP ) yang dikoordinir langsung Danlanal Tual dan Dandim 1503 Tual.
Dirjen PSDKP Kunjungi PPN dan PT SIS Tual, Lihat Actifitas Timbang Ikan
“ Harus ada patroli laut, nanti kita bersama – sama buat SOPnya, “ katanya.
Kelompok Nelayan Berprestasi Akan Diberi Penghargaan
Bos PT SIS, Tomy Winata, menjelaskan bagi para nelayan dan kelompok nelayan yang berhasil mengumpulkan hasil produksi ikan dalam jumlah banyak, serta kontinue memasok hasil ikan di PT. SIS, akan diberi penghargaan melalui seleksi yakni memberangkatkan nelayan beragama Islam berprestasi menunaikan ibadah umroh di tanah suci.
“ sedangkan nelayan berprestasi beragama kristen, akan diberangkatkan menuju Vatikan. Jadi kalau ada 2. 000 kelompok nelayan, maka setiap tahun 20 nelayan pasti berangkat ke Mekah dan Vatikan, “ Terangnya.
Kata Tomy, hal ini dilakukan untuk memberikan motifasi kepada nelayan di Kota Tual dan Malra untuk rajin dan tetap bersemangat mencari ikan di laut, sebab informasi yang diterima, banyak nelayan mengeluh, karena berbagai hambatan dan kendala yang dialami saat melaut.
“ Kami harapkan capaian tangkapan ikan para nelayan, minimal 10 ton ke atas per hari. Kami lihat nelayan lokal tradisional memiliki potensi sangat besar, untuk terus dimotifasi giat mencari ikan, “ Harapnya.
Bos PT. SIS mengajak semua pihak untuk bersama –sama membangun dan memberdayakan nelayan tradisional, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejatraan masyarakat nelayan bersama keluarga.
( Media Tual News )