Maksiat Tumbuh Subur di Era Digital, Karena Umat Islam Tidak Amalkan Al-Quran

Walikota tual bersama ketua majelis dzikir al hasyim pada pembukaan baca qur. An kota tual

Tual News – Walikota Tual,  Adam Rahayaan, S.Ag, dalam amanatnya pada pembukaan perlombaan baca Qur’an, Hadrot dan Dikir yang diselenggarakan Majelis Dzikir Al- Hasyim, di kediaman Anggota DPRD Kota Tual asal Partai Demokrat, Hasyim Rahayaan, S.H, kamis ( 21/04/2022 ) menyesalkan perbuatan maksiat yang tumbuh subur di era digital, karena umat Islam tidak mengamalkan kitab suci Al-Quran dalam kehidupan sehari – hari.

“ Acara lomba seperti ini, saya ingin sampaikan mudah – mudahan ini dapat menggugah kita semua. Tadi sudah disampaikan Ketua Majelis, saat ini sudah terjadi pergeseran, karena pengaruh teknologi sehingga secara perlahan – lahan semua sudah hilang, dulu saya pegang rebana jadi Halifa dan Hadrot, namun hari ini orang lebih condong ke budaya barat, “ Sesal Walikota Tual.

Kata Rahayaan, Kota Tual memilki potensi wisata sangat terbuka, namun belum dikemas secara baik dalam pengembangan.

Walikota-tual-dalam-amanatnya-pada-pembukaan-baca-quran-majelis-dzikir-al-hasyim
Walikota-Tual-Dalam-Amanatnya-Pada-Pembukaan-Baca-Quran-Majelis-Dzikir-Al-Hasyim

“ Namun jika kita tidak prakarsai kegiatan seperti ini, maka kita tunggu saja daerah ini mau dibawah kemana ?, sebab ketika obyek wisata mulai terbuka, tamu datang dengan budaya barat, cara berpakaian aurat terbuka, kemudian  kran dakwah tidak berfungsi, dan ustad memberikan nasehat sekali saat tiba bulan suci ramadhan, serta nasehat agama sudah tidak laku ditelinga masyarakat, maka disaat itu bapak / ibu jangan heran kalau penyelewengan, kejahatan, dan maksiat sudah mulai tumbuh subur serta merambah rumah tangga masing – masing, olehnya itu jangan kaget,  sebab itu biasa, “ Tandasnya.

Walikota Tual mencontohkan seperti kasus kriminal yang dipublikasi di media TV digital, seperti  ada anak yang bisa menghamili saudari kandung sendiri, dan ada oknum  bapak memperkosa anak tiri.

“ Ini sudah jadi gambaran ancaman buat kita, sebagai orang tua bagaimana bisa berperan mendidik anak. Saya heran ada orang tua yang datang menghadap, bilang tidak mampu urus anaknya, karena setiap hari nonton televisi, saya bilang kenapa dua anak saja tidak mampu urus, lalu siapa yang beli TV, ini salah orang tua, “ Ujarnya.

Para-peserta-dan-undangan-kegiatan-lomba-baca-quran-dzikir-dan-hodrat-majelis-al-hasyim-
Para-Peserta-Dan-Undangan-Kegiatan-Lomba-Baca-Quran-Dzikir-Dan-Hodrat-Majelis-Al-Hasyim-

Rahayaan menegaskan, dirinya tidak takut menghadapi ancaman hidup yang ada saat ini, sebab perintah ibadah sholat itu wajib hukum bagi umat Islam.

“ Saya mohon maaf, saya dengan Bapak Imam baru pulang dari Jakarta, saya tidak takut untuk sampaikan, sebab ini prinsip agama. Perintah sholat itu wajib dan wajib, seratus lebih yang kita kumpul di Jakarta, lalu anda boleh tuntut aspirasi bahkan guncang Pemkot Tual, namun saya siap menghadap, tapi yang satu ini saya kecewa, karena dari seratus orang yang datang,  hanya tiga orang yang rajin ibadah sholat, “  Terangnya.

Untuk kata Walikota Tual, kegiatan seperti ini memiliki nilai yang sangat besar dan tersimpan di hati Allah SWT.

“ Catatan kita waktu SD, bahkan perguruan tinggi antara saya dan Pak Hasyim pasti sudah tidak ada catatan tersebut, namun catatan keburukan serta kebaikan didalam ayat suci Al – Qur’an yang dibacakan tadi, pasti tersimpan dengan baik, tidak akan hilang, bahkan satu hurufpun tidak akan terlewatkan, “ Paparnya.

Dikatakan, disisa umur kehidupan saat ini harus berbuat baik untuk semua orang, karena ajal yang datang  tidak ada kompromi dengan Allah SWT.

Perlombaan-baca-quran-oleh-majelis-dzikir-al-hasyim-kota-tual
Perlombaan-Baca-Quran-Oleh-Majelis-Dzikir-Al-Hasyim-Kota-Tual

“ Lucunya, ada orang yang tidak membaca Al- Qur’an, tapi rajin menunaikan ibadah sholat, saya ketahui hal ini setelah bergabung dengan Majelis Baca Al-Qur’an, ada orang sholat sampai jihadnya kelihatan hitam, namun setelah baca kitab suci Al-Qur,an bergilir, dia tidak tahu baca. Untung saja ada upaya menyadarkan diri untuk membaca Al-Qur’an, “ Sorot Adam Rahayaan.

Dirinya juga menyesalkan orang tua yang mendidik anak, tidak pernah membaca kitab suci Al-Qur’an.

“ Banyak orag tua tidak jujur, ada ortu rajin pukul, tekan dan desak anak harus rajin ke TPA, tapi orang tua sendiri jarang berinteraksi dengan Al-Qur’an,  ini masalah, “ Ujarnya.

Walikota Tual berharap agar umat islam harus memelihara ibadah sholat, sebab disitu ada sholat sunah dan sholat wajib.

“ Jika kalian takut ada musibah yang datang mengancam dirimu, maka sholatlah kalian sambil berjalan, makanya diatur tentang bagaimana orang sholat didalam perjalanan, seperti di pesawat saat tiba waktu, karena semua kemudahan sudah diberikan Allah SWT, “ Pesan Adam Rahayaan.

470 Peserta Ikut Lomba baca Qur’an, Hadrot dan Dikir

Sementara itu secara terpisah, Ketua Majelis Dzikir Al – Hasyim, Hasyim Rahayaan, S.H, kepada tualnews.com, kamis ( 21/4/2022 ) mengaku 470 peserta mengikuti lomba baca Qur,an, Hadrot dan Dzikir yang diselenggarakan dikediamanya, Dusun Mangon Kota Tual.

“ Hari ini naik jadi 470 peserta lomba, dibagi dalam beberapah kelompok, misalnya kelompok Hadrot 28 orang kali 12 kelompok, kemudian Tadarus Al-Qur’an, ada 21 kelompok, satu kelompok terdiri dari 12 orang. Selain itu Dzikir bahasa Kei, satu kelompok 12 orang, dengan 7 kelompok, “ Ungkapnya.

Kata Rahayaan,Walikota Tual kaget dan heran ketika 470 peserta lomba baca Qur,an, Hadrot dan Dzikir semuanya hadir.

“ Bapak Walikota Tual berharap kedepan kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan, bila perlu dibuat di lapangan terbuka, karena peminat bukan ratusan orang, tapi sudah capai ribuan, “ Ujarnya.

Anggota DPRD Kota Tual asal Partai Demokrat ini optimis, tahun depan kegiatan ini akan digelar dilapangan terbuka, dengan menggelar lomba Dzikir dan Hadrot antar Desa, RT, dan Kelurahan.

“ kami akan gelar lomba seperti ini tahun depan, kerja sama dengan Pemkot Tual, libatkan semua Desa, RT dan kelurahan di Kota Tual, “ jelas Hasyim Rahayaan.

Dikatakan, untuk dewan juri lomba tersebut semuaya diambil dari luar, yakni dari Lombok, Banten dan Jakarta.

“  Hanya dua juri untuk lomba Hadrot yang diambil di Kota Tual yakni Ustad Dzaki Kabalmay dan Samawi, “ Terang Rahayaan.

Dirinya merinci total hadiah dalam perlombaan tersebut sebesar Rp 104 juta untuk semua mata lomba kegiatan.

“ Ini semua dana pribadi saya dari pokok pikiran ( Pokir ) sebagai Anggota DPRD Kota Tual, didukung penuh Pemkot Tual, “ Ungkapnya.

Rahayaan berharap, agar ke depan Kota Tual harus bangkit dalam pengembangan membaca kitab suci Al- Qur’an, sebagai dasar pembinaan iman dan akhlak anak.

( Media Tual News )