Tual News – Ketua IWPG, Hyun Sook Yoon, ( International Women’s Peace Group ) menyelenggarakan acara paralel pada Komisi PBB tentang Status Perempuan (Commission on the Status of Women/ CSW) ke-66, sebagai sarana tujuan pendidikan perdamaian bagi perempuan dunia, 16 Maret 2022.
Berdasarkan Rilis Pers yang diterima tualnews.com, dari ( International Women’s Peace Group, kamis ( 07/4/2022 ) menyebutkan, acara itu diselenggarakan dengan tema, “ menghadirkan aksi damai aktif dan peran perempuan yang berkontribusi dalam mengatasi resiko lingkungan dan bencana serta memperkuat kemampuan perempuan.”
Dua Warga Australia Terdampar di Pulau Kur Dipulangkan
Acara ini menyajikan rencana untuk mencapai tujuan pendidikan perdamaian, mengatasi Sustainable Development Goals (SDGs) keempat, dan memberikan informasi tentang pendidikan perdamaian perempuan untuk memperkuat pemberdayaan perempuan.
Sekretaris Jenderal IWPG, Na Hyeong Jeon, mengajak semua perempuan dunia untuk melakukan perubahan menuju perdamaian berkelanjutan.
IWPG Bangun Kerjasama Perempuan Untuk Perdamaian Berkelanjutan
“ Mari bersama-sama memimpin perempuan ke arah perubahan menuju perdamaian berkelanjutan sehingga kita dan anak-anak kita tidak terdorong ke dalam perang dan konflik, “ ajaknya.
Kata dia, IWPG menetapkan nilai-nilai yang benar melalui pendidikan perdamaian, karena sulit untuk secara efektif menyetujui perang di bawah hukum internasional saat ini.
“ Deklarasi Perdamaian dan Penghentian Perang (Declaration of Peace and Cessation of War atau DPCW) harus ditetapkan sebagai hukum internasional yang baru, “ pintah Sekjen IWPG.
IWPG Ajak Perempuan Jadi Pelopor Perdamaian Dunia
Mantan Menteri Negara Urusan Perempuan dari Yordania, Nadia Hashem Aloul, menegaskan pendidikan perdamaian adalah pilar utama dan penting dalam membangun jembatan dialog antara diri sendiri dan orang lain, termasuk memfasilitasi berbagai kelompok, masyarakat, negara, serta membantu menerima keberagaman.
Sebagai salah satu tujuan Komite Perdamaian IWPG Makedonia Utara, Profesor Lindita Ademi dari Universitas Tetovo, mendesak perempuan dunia untuk menunjukkan kekuatan untuk terus menyuarakan perdamaian.
“ kita harus terus berbicara demi perdamaian, karena itu adalah satu-satunya cara kita dapat menunjukkan kekuatan perempuan, kemauan kita, kapasitas kita, keterampilan kita, dan ketahanan kita dalam menanamkan perdamaian dari generasi ke generasi, ” Tandas Profesor Lindita Ademi.
Solusi Perang Rusia – Ukrania Adalah 10 Pasal & 38 Klausal DPCW
Sementara Maha Alsakban, Pendiri dan Direktur Pusat Hak Perempuan Irak, dan Kimberley Kleczka, Pendiri Koolamundo dari Inggris, berbicara tentang berbagai konflik dan perang di seluruh dunia, skala kerusakan yang disebabkan oleh bencana lingkungan, contoh-contoh dedikasi dan upaya perempuan untuk mengatasi bencana lingkungan.
“ Perlunya pendidikan perdamaian dan visi yang disediakan dari pendidikan perdamaian, serta upaya dan peran perempuan untuk mencapai perdamaian berkelanjutan, “ jelasnya.
Tokoh Perempuan Dunia Deklarasi Damai Rusia – Ukrania
Sebagai LSM dengan status konsultatif khusus dengan UN ECOSOC, IWPG berencana untuk menjadi tuan rumah bersama acara sampingan dengan Kementerian Perempuan, Keluarga dan Gender Pantai Gading pada 17 Maret 2022.
Selain dari acara paralel itu, dari 14 – 25 Maret 2022, akan digelar ‘Forum Virtual’ selama sekitar dua minggu. Diharapkan melalui kegiatan tersebut, dapat menjadi platform interaksi dengan banyak perempuan di seluruh dunia.
( Media Tual News )