Tual News – Pemerintah Kota Tual yang dipimpin Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag dan Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, SE, melalui Dinas Pendidikan Kota Tual pada tahun anggaran 2022, telah menganggarkan anggaran pada APBD 2022, untuk merekrut 591 guru kontrak. Dari jumlah itu sebanyak 198 guru kontrak kualifikasi lulusan PGSD dan mata pelajaran Penjaskes, masih dibutuhkan untuk mengisi kekosongan tenaga pendidik pada TK, dan SD/MI di Kota Tual.
Demikian penjelasan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tual, melalui Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, M.Yahya Zein Matdoan, dihadapan warga Desa Fiditan, Kecamatan Dullah Selatan Kota Tual, dalam Reses Anggota DPRD Kota Tual, Ishak Nuhuyanan, S.E, kamis ( 24/02/2022 ).
“ jadi kalau angka 591 orang, maka bisa dipastikan bahwa seluruh warga masyarakat yang tercover dalam guru kontrak tahun 2021, akan diangkat kembali, “ ujarnya.
Namun kata Matdoan, sesuai catatan evaluasi Dinas Pendidikan Kota Tual, terhadap tingkat kehadiran guru kontrak tahun 2021, banyak guru yang malas laksanakan tugas.
“ perlu saya laporkan bahwa ada beberapah guru kontrak tahun 2021, kami rumahkan, karena tidak laksanakan tugas pembelajaran dengan baik, “ jelasnya.
Selain itu kata Kabid, pada tahun 2021 lalu ada seleksi guru P3K yang statusnya sama dengan PNS, namun ironisnya dari jatah kota tual sebanyak 280 lebih, yang lulus seleksi tahap pertama dan kedua hanya 28 orang.
“ benar, di Kota Tual banyak terdapat sarjana pendidikan, akan tetapi sarjana pendidikan yang ada di Kota tual belakangnya hanya ada I dan Spd.I, sementara tuntutan kami Dinas Pendidikan butuh sarjana pendidikan kualifikasi PGSD, “ terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tual, melalui Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, M.Yahya Zein Matdoan, mengaku pihaknya membutuhkan tenaga kependidikan kualifikasi PGSD untuk diangkat menjadi guru kontrak sebanyak 198 orang.
“ namun yang kami peroleh hanya 27 orang, karena di Kota Tual tidak ada, maka kami beri ruang kepada basudara di Kabupaten Maluku Tenggara untuk mendaftarkan diri, itupun tidak mencukupi, “ ungkapnya.
Diakui, khusus sarjana pendidikan PGSD bidang mata pelajaran Penjaskes, tidak ada putra – putri asal bumi maren, yang memiliki kualifikasi S1 penjaskes, untuk mengisi kekosongan guru olahragah di semua tingkatan pendidikan Kota Tual.
“ hingga saat ini banyak sekolah di Kota Tual, tidak memiliki spesifikasi guru berpendidikan PGSD dan Penjaskes, “ sesal Matdoan.
Untuk itu Kabid berharap kepada masyarakat, kalau anak yang lulusan PGSD dan Penjaskes, segera menyampaikan ijasahnya kepada Dinas Pendidikan Kota Tual.
“ kalaupun ijasah PGSD dan Penjaskes belum ambil ijasah, surat keterangan yang menjelaskan kelulusan, kami bisa terima dalam bulan ini, “ harapnya.
( Nery Rahabav )