Tual News – Sejak tanggal 11 Januari 2022, Pemerintah Kota Tual melalui Dinas Kesehatan, sudah melakukan suntikan vaksinasi dosis pertama kepada 37.770 atau 54,8 % dari target sasaran 68.812.
“ jadi untuk mencapai herd imunuty 70 % dosis pertama, kami harus lakukan suntikan vaksinasi sebanyak 48.168, “ ungkap Plt. Kadis Kesehatan Kota Tual, dr.g. Max T, ketika dikonfirmasi tualnews.com.
Plt Kadis Kesehatan berkomitmen pencapaian herd imunuty 70 % di Kota Tual akan selesai tanggal 31 Januari 2022, melalui gerakan bersama semua pihak, termasuk TNI – Polri untuk terus menggencar vaksinasi.
“ untuk capai ini, kami akan lalukan 10.000 suntikan vaksinasi, menyasar masyarakat dan para remaja di Kota Tual, “ jelasnya.
Dokter Max mengajak masyarakat dan para remaja yang belum menerima suntikan vaksinasi dosis pertama, harus mendatangi tempat / lokasi vaksinasi.
“ kami akan pusatkan lokasi vaksinasi pada tujuh puskesmas di wilayah pulau – pulau, tim vaksinator sudah berangkat ke sana, “ terangnya.
Menyoal tentang stok vaksin yang tersedia, Plt Kadis Kesehatan Kota Tual, mengaku ada 11. 000 stok vaksin, disiapkan yakni sinovac, moderna dan Fiser masih ada, untuk melakukan suntikan vaksinasi dosis pertama dan kedua.
“ saat ini ada 18 tim vaksinator Kota Tual yang terdiri dari 15 Puskesmas, satu RS, dibantu dua tim vaksinator Polres dan Lanal Tual, “ Urai Dokter Max.
Walikota Tual Klarifikasi Temuan Data 11. 000 Penduduk
Sementara itu, Wali Kota Tual, Adam Rahayaan, mengklarifikasi temuan dugaan kelebihan data 11. 000 penduduk Kota Tual yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dan Dirjen Dukcapil, sehingga mempengaruhi capaian vaksinasi Kota Tual 70 %.
“ Temuan itu merupakan masalah lama yang hingga kini belum terselesaikan, dan masih dalam proses penanganan pemutahiran data kependudukan, “ Ungkap Wali Kota kepada wartawan usai peresmian Pasar Revitalisasi UKM Lapangan Gotong Royong dan Pasar Ubi, Rabu (19/1/2022).
Kata Walikota Tual, masalah jumlah penduduk yang lebih itu muncul, menyusul perhitungan prosentase capaian target vaksinasi Covid-19.
“ Masalah ini sudah cukup lama sejak kepemimpinan mantan Walikota Tual, almarhum M. M.Tamher masih hidup. Kami turun langsung door to door, dari rumah ke rumah, benar nama itu tidak ada di lapangan, dan saya sudah usulkan lewat surat resmi ke Depdagri lewat Dirjen Dukcapil, supaya nama itu ditiadakan atau dihapus, namun kenyataanya masih ada sampai sekarang,” tandasnya.
Dikatakan, temuan selisih 11.000 lebih penduduk Kota Tual, tidak hanya berdampak pada prosentase capaian target vaksinasi, namun akan menjadi masalah saat Pemilihan Umum (Pemilu).
“ hal ini juga berpengaruh pada pembagian Dana Alokasi Umum (DAU) dan DAK dari Pemerintah Pusat, sebab DAU dan DAK untuk daerah, disesuaikan dengan jumlah penduduk, “ ujarnya.
Walikota Tual mengaku, sebenarnya Kota Tual sudah melebihi target 70 persen vaksinasi Covid-19 yang ditetapkan Pempus.
“ saya memberikan apresiasi kepada TNI – Polri, yang turut serta membantu pelaksanaan pendataan riil dari rumah ke rumah, guna membantu mengatasi masalah data kependudukan yang valid, “ salut Rahayaan.
( TN – 02 )