Tual News – Komisi Penanggulangan HIV-AIDS, Provinsi Jawa Barat, melaporkan, selama masa pandemi covid-19, ditemui penemuan kasus baru HIV diseluruh kabupaten/kota, hingga Juni 2021, telah mencapai angka sebanyak 51.553 (80%).
Demikian Press Release, Humas dan Media KPA Jawa Barat, Fanny Rachma, yang diterima tualnews.com, rabu ( 01/12/2021 ).
“ estimasi tahun 2020 yaitu sebanyak 64.635 (100%). Capaian ini lebih tinggi dari indikator input Rencana Aksi Nasional (RAN) 2020-2024 pada tahun 2021 sebesar 69%. Penemuan 80% kasus HIV dari estimasi nasional menunjukkan bahwa ”fenomena gunung es” telah terbongkar dan Jawa Barat telah memasuki tahap pengendalian dari proses penanggulangan HIV, “ ungkapnya
Diakui, sejak tahun 2020 hingga November 2021 telah dilakukan pelacakan dan berhasil ditemukan kembali ODHIV putus obat sebanyak 2.080 orang.
“ Data kasus AIDS ditemukan hingga Juni 2021 sebanyak 11.722, meningkat sebanyak 8% dari jumlah kasus AIDS di tahun 2019. Kenaikan ini lebih kecil dari kenaikan kasus HIV sebesar 18%. Hal ini menunjukkan bahwa penemuan kasus orang dengan HIV (ODHIV) berhasil ditemukan lebih dini, “ bebernya.
KPA Jawa Barat mengaku, terbongkarnya “fenomena gunung es”, rendahnya kasus AIDS baru dibanding kasus HIV baru dan ditemukannya kembali ODHIV putus obat pada masa pandemi covid-19 merupakan wujud komitmen peran koordinasi KPA Provinsi dan KPA kabupaten kota, untuk menjalin kolaborasi antar jejaring LSM dan komunitas, lintas sektor terkait serta layanan/Dinas Kesehatan di 27 kabupaten kota untuk tetap memberikan pelayanan penjangkauan, tes dan pengobatan kepada ODHIV, meski ditengah keterbatasan mobilitas, akses pada layanan dan pembiayaan akibat pandemi covid-19.
Untuk itu kata KPA, tahun 2021 pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap menunjukkan komitmennya dengan memberikan dukungan dana hibah kepada Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat untuk menjalankan fungsi koordinasi, fasilitasi dan advokasi dalam mendorong tercapainya target indikator pemerintah yakni menurunkan angka insidensi HIV sebesar 0,18 dan peningkatan angka ODHIV yang mendapatkan pengobatan Anti Retroviral (ARV) (on art) sebesar 60%.
“ Melalui peringatan hari AIDS sedunia 2021 ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat memahami bahwa keterlibatan kelompok masyarakat terdampak dipusat respon HIV melalui peran KPA yang berkelanjutan menjadi kunci utama dalam Penanggulangan HIV AIDS di Jawa Barat kini dan dimasa depan, “ jelasnya.
Olehnya itu, kata Rahma, dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) 2021, Sekretariat KPA Provinsi Jawa Barat bersama dengan KPA 27 Kabupaten Kota di Jawa Barat menyelenggarakan peringatan HAS 2021 dengan mengusung tema nasional “mengakhiri AIDS, cegah HIV dan akses untuk semua”. Melalui rangkaian kegiatan berupa :
- Virtual fun run HAS 2021 yang diikuti oleh 800 partisipan dengan menempuh jarak lari sejauh 5 km di masing-masing kota kabupaten di Jawa Barat dan beberapa wilayah di luar Jawa Barat, yang diselenggarakan pada tanggal 19 November s.d 10 Desember 2021. Rangkaian selanjutnya ialah kegiatan press conference dan pemberian bantuan simbolis bagi ODHIV untuk 27 kota kabupaten dilaksanakan tanggal 1 Desember 2021 di ruang Papandayan, Gedung Sate Setda Provinsi Jawa Barat.
- Rangkaian Talkshow di radio yang dilaksanakan pada 3 Desember s.d 15 Desember 2021
- Pertemuan koordinasi, kolaborasi dan sinergitas program P2HIV melibatkan stakeholder di 27 kabupaten kota dan tingkat Provinsi dilaksanakan tanggal 6 s.d 7 desember 2021
- Talkshow ”Jabar menyongsong ending epidemi AIDS 2030” dilaksanakan tanggal 6 desember 2021 dan focus group discussion (FGD) ”Respon Jawa Barat terhadap global AIDS strategic 2021- 2025” dilaksanakan tanggal 7 desember 2021. ( TN -01 )