Tual News – Pengukuhan adat Kei Calon Kepala Desa / Ohoi Bombai, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Wiman K. Hemar, yang dilaksanakan Raja Tual, Djafar Tamher, adalah bentuk penipuan dan pembohongan terhadap sejarah Kei.
Penegasan ini disampaikan pewaris tunggal Kepala Ohoi Bombai, Kristianus Talubun, kepada tualnews.com, senin ( 01/11/2021 ).
“ Terkait pengukuhan adat itu, pertama saudara Wiman K. Herman, telah melakukan pembohongan terhadap fakta sejarah dan tokoh adat Kei, lebih khusus Raja Tual, “ tegasnya.
Talubun mengaku Soa pertama Ohoi Bombai adalah almarhum Markus Talubun, yang berasal dari Riin Kot Sakbal , bukan Hemar.
“ Riin Kot keturunan garis lusrus Soa Pertama Bombai, Markus Talubun masih ada dan hidup hingga saat ini, artinya kedudukan Kepala Ohoi Bombai, bukanlah kepemilikan bersama Marga Talubun, melainkan hak Riin Sakbal yang merupakan mata rumah ( Riin ) dari Soa Markus Talubun, “ uraiya.
Dirnya sangat menyesalkan proses pengukuhan adat Calon Kepala Ohoi Bombai, Wiman K. Hemar yang dilaksanakan Raja Tual beberapah hari lalu.
“ Saya sesalkan kenapa Bapak Raja Tual harus laksanakan pengukuhan adat, tanpa mengkonfirmasi atau croschek langsung kepada perangkat Ohoi dan Tokoh Adat, tentang saudara Wiman K. Herman, apakah memiliki hak untuk dicalonkan sebagai Kepala Ohoi Bombai, “ Sesal Talubun.
Untuk itu Talubun minta kepada Raja Tual untuk segera mencabut pengukuhan adat Kei kepada saudara Wiman K. Hemar, sebab itu bentuk pembohongan terhadap fakta sejarah Kei yang ada di Ohoi Bombai.
Menyoal pengukuhan adat Kei yang dilaksanakan Raja Tual terhadap Calon Kepo Bombai tersebut, sudah mendapat icin dari penguasa Raja Ub Ohoi Fak, Djalam Rahawarin.
“ yang perlu digaris bawahi, Djamal Rahawarin ini siapa ? dan kapasitasnya apa untuk memberikan icin pengukuhan adat Kei Calon Kepala Ohoi Bombai, sebab kita semua tahu yang bersangkutan bukan seorang Raja untuk memberikan icin, “ Jelas Talubun.
Kata dia sosok Djamal Rahawarin, belum dikuhkuhkan dalam Ratcshap UB Ohoi Faak, sebagai seorang Raja, sehingga tidak memiliki kewenangan untuk memberikan icin kepada Raja Tual.
“ ini adalah langkah pembodohan, apabilah dilanjutkan kepada Pemerintah Kabupaten Malra. Untuk itu saya minta kepada Camat dan Bupati Malra, agar dalam pencalonan Kepala Ohoi Bombai, harus berhati – hati dalam melihat siapa yang memiliki hak kepemilikan, “ Pintah Krsitianus Talubun.
Ditegaskan, hak kepemilikan Kepala Ohoi Bombai hanya ada di Riin Kot Sakbal, sebab keturunan anak laki – laki dari Soa Pertama Bombai, almarhum Markus Talubun yaitu almarhum Philipus Talubun, memiliki lima orang anak masing –masing, Yohanis Talubun, Ferdinandus Talubun, Godalifa Talubun, Evarista Talubun dan Josephita Talubun.
“ selain itu dua orang cucu dari keturunan laki – laki yakni Krsitianus Talubun dan Johanis Petrus Talubun, serta tiga Cece yaitu Marck Julio Talubun, Valerius Apriliano Talubun dan Johana Talubun yang merupakan garis lurus Soa Markus Talubun, “ ungkap Pewaris Tunggal Kepo Bombai.
Bahkan kata dia, salah satu puteri kandung almarhum Soa Markus Talubun, masih hidup hingga saat ini yakni Ulivia Talubun.
“ Jadi hanya ada enam nama keturuna garis lurus dari Soa Markus Talubun, yang berhak dikukuhkan sebagai Kepala Ohoi Bombai saat ini yakni Yohanis Talubun, Ferdinandus Talubun, Kristianus Talubun, Johanis Petrus Talubun, Marc Julio Talubun dan Valerianus Apriliano Talubun, “ bebernya.
Menurut Talubun, hingga saat ini Riin Kot Sakbal hanya memutuskan Kristianus Talubun, tahun 2014 sebagai Calon Tunggal Kepala Ohoi Bombai, namun ditahun yang sama, Kristianus Talubun, lulus tes CPNS Kabupaten Malra, sehingga proses ini ditangguhkan sementara waktu.
“ Sampai saat ini Riin Kot Sakbal Ohoi Bombai belum memutuskan atau menyepakati untuk mengangkat orang dari Riin ( mata rumah ) lain dalam marga Talubun atau marga lain yang ada di Ohoi Bombai, untuk diangkat atau dikukuhkan sebagai calon kepala Ohoi Bombai, “ terangnya.
Untuk memperjelas fakta sejarah tersebut, kata Talubun yang juga ASN BKPSDM Kabupaten Maluku Tenggara ini sudah mendatangi Raja Tual, Djafar Tamher dan Pejabat Kepala Ohoi Elralang, mempertanyakan pengukuhan adat Kei terhadap Calon Kepala Ohoi Bombai, Wiman K Hemar.
“ itu pengukuhan adat Kei yang tidak sah, dan bentuk pembodohan, serta penipuan terhadap tokoh adat dan Raja Tual, sebab setahu saya saudara Wiman K Hemar, tidak menetap di Ohoi Bombai dan tidak memiliki KTP Bombai, dia bolak – balik Bombai dan Kota Mimika – Papua, “ tandas Talubun.
( TN )