Mantan Jurnalis Kota Tual Sulap Lahan Tidur Jadi Areal Bawang Merah

Mantan-jurnalis-kota-tual-dan-malra-yang-menyulap-lahan-tidur-menjadi-areal-produksi-bawang-merah
Mantan-Jurnalis-Kota-Tual-dan-Malra-yang-menyulap-lahan-tidur-menjadi-areal-produksi-bawang-merah

Tual News – Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag, jumat ( 08/7/2021 ), mengaku bangga dan salut dengan sosok Nizar Sether, mantan jurnalis di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, yang berhasil menyulap lahan tidur di Desa Ohoitel, Kecamatan Dullah Utara, Kota Tual menjadi areal produksi bawang merah.

“ ini jadi contoh motifasi dan inspirasi  bagi generasi muda bersama masyarakat di Kota Tual, karena Nizar Sether dolo pakai motor ojek Toza keliling kota Tual jual sayur – sayuran. Saya beberapah kali ketemu dengan mobil, kadang sopir beritahu dan saya salut, “ ungkap Walikota Tual, ketika melaksanakan panen raya bawang merah, milik kelompok tani binaan Nizar Sether di Desa Ohoitel .

Menurut Rahayaan, masyarakat Kei tidak perlu malu, karena itu adalah bagian dari pekerjaan halal, untuk menafkai keluarga.

Walikota-tual-panen-bawang-merah
Walikota-Tual-Panen-Bawang-Merah

“ Saya bangga dengan Nizar, bayangkan dulu sosok Zein Rumles, setelah kerusuhan, buka motor ojek. Saya bersama Pak Rumles beli satu buah motor dari Tulehu, bongkar panggal isi karung bawah ke Tual, lalu rakit ulang dan beliau pakai ojek  antar air buat langganan rumah makan, “ kisah Rahayaan.

Kata dia, sosok Zein Rumles, seorang Sarjana Hukum tidak malu, ketika melakukan pekerjaan ojek air setiap pagi keliling Kota Tual.

“ jadi perbandingan usaha petani Nizar Sether sangat cepat, ketika dia minta bantuan bibit dari ibu Kadis Pertanian, saya sampaikan silahkan ambil.  Dulu mana ada orang Kei mengetahui cara menanam bayam dan kangkung cabut, namun hari ini orang Ohoitel sudah bisa produksi bawang merah, “ jelas Rahayaan.

Walikota Tual menjelaskan kedatangan Tiga Menteri di Kota Tual baru – baru ini,  dalam rangka ekspor perdana ikan di bumi Maren, banyak hal yang dibicarakan terkait dampak ekonomi bagi masyarakat.

“ kalau satu kapal ikan belanja untuk kebutuhan logistik dapur hampir seratus juta, bayangkan ratusan kapal yang beroperasi di Kota Tual, pasti mereka beli sayur – sayuran langsung datangi kebun, “ terangnya.

Rahayaan menyesalkan banyak lahan tidur di Kota Tual belum dimanfaatkan masyarakat.

“ hari ini Nizar Sether sebagai pahlawan, untuk merubah mindset berpikr generasi Evav, “ Salut Walikota Tual.

Dirinya menyampaikan apresiasi dan terimakasi kepada sosok Nizar Sether yang menjadi inspirasi bagi generasi muda, untuk membangkitkan semangat petani di Kota Tual.

Sementara itu petani Nizar Sether, yang adalah mantan jurnalis di Kota Tual dan Kabupaten Malra kepada tualnews.com, mengaku pembukaan lahan kebun bawang merah di Desa Ohoitel, sebab selama ini dirinya melihat actifitas pertanian dikampung itu dilaksanakan orang dari luar, bukan masyarakat pribumi.

“ Saya termotifasi dan mengajak warga Desa Ohoitel untuk bersama – sama basudara dari Sulawesi dan Jawa, mari kita bekerja sama mengembangkan lahan tidur sebagai areal pertanian, demi meningkat taraf hidup keluarga, “ tandasnya.

Kata Sether,  selama satu tahun empat bulan, dirinya berhasil menyulap lahan tidur di Desa Ohoitel, menjadi areal pertanian bawang merah.

“ hari ini genap satu tahun empat bulan, saya merubah tempat ini yang dulu masih hutan, berkat bantuan bibit pertanian dari Pemkot Tual dan bantuan pribadi bapak Adam Rahayan, seperti mesin, pipa dll, kami bersama warga manfaatkan untuk pengolahan dan penanaman bawang merah, “ kisah Nizar Sether.

Dikatakan, luas lahan yang tersedia dua hektare dan sudah dimanfaatkan sebagian untuk penanaman bawang merah.

“ impian saya ke depan yakni jadikan Desa Ohoitel sebagai lumbung bawang merah di Kota Tual, sehingga kami masih butuh suport bibit bawang merah berbagai jenis mencapai dua ton, “ terang Sether  yang saat ini juga menjabat Ketua DPD Partai Umat Kota Tual.

Dia mengajak masyarakat Desa Ohoitel dan Kota Tual untuk mari bersama – sama mengembangkan lahan tidur sebagai areal pertanian.

“ Saya optimis dengan bertani masyarakat sejahtera, “ ujarnya.

Menyoal tentang pemasaran, kata Sether pihaknya bersama para petani agak kesulitan dalam pemasaran hasil produksi bawang merah lokal, sehingga mereka membutuhkan intervensi Pemkot Tual.

“ fasilitas kita masih minim, sebab rata – rata tujuh sampai sepuluh petani yang tergabung dalam kelompok tani  disini baru bertani,  sehingga peralatan baja sampai mesin, kami bersusah paya dapatkan itu, namun secara pribadi Bapak Adam Rahayaan membantu kami, “ urainya.

Sether mengaku, panen hasil produksi bawang merah yang dihasilkan baru mencapai seratus lima puluh bedeng, rincianya luas bedeng satu meter hingga satu meter setengah, dengan panjang sepuluh hingga lima belas meter.

“ kami sudah sampaikan keluhan petani Ohoitel, mulai dari jalan tani, penambahan sumur air dan perangkat tani seperti traktor mini dll, untuk pengembangan bawang merah, “ lapornya.   ( TN )