Ketua PKK Kota Tual Sebagai Bunda Literasi Baca Bacalah

Ketua-pkk-kota-tual-sebagai-bunda-literasi-baca-bacalah
Ketua-PKK-Kota-Tual-sebagai-Bunda-Literasi-Baca-Bacalah

Tual News – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tual, Ny. Wa Wuhia Rahayaan, menyatakan kesediaan sebagai Bunda Literasi Kota Tual dalam mendukung inovasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tual, melalui program baca – bacalah, demi meningkatkan minat baca para generasi muda di bumi Maren.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Tual, Moksen Renwarin, S.Sos, dalam rilis Pers yang diterima tualnews.com,  jumat ( 01/10/2021 ) membenarkan kesediaan Isteri Walikota Tual itu sebagai Bunda Literasi Kota Tual.

“ dalam pertemuan silahturahmi bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Ketua PKK Kota Tual bersedia dinobatkan sebagai Bunda Literasi Kota Tual, “ ungkapnya.

Kegiatan-bimbingan-teknis-dinas-perpustakaan-dan-kearsipan-kota-tual
Kegiatan-Bimbingan-Teknis-Dinas-Perpustakaan-Dan-Kearsipan-Kota-Tual

Renwarin mengaku, Ketua PKK Kota Tual sangat mendukung tiga program unggulan Dinas Perpustakaan,  dalam menumbuhkembangkan minat baca generasi muda.

Inovasi Dinas Perpustakaan, Pelajar Tual Antusias Membaca di Taman Kota

“ Ibu Wuhia Rahayaan, minta kami bekerja sama dengan PKK Kota Tual, melalui program inovasi baru yakni membuka pojok baca – bacalah pada setiap kecamatan di Kota Tual, “ Jelas Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tual.

Sebelumnya kata Kadis, pihaknya melaksanakan bimtek strategi pengembangan perpustakaan (SPP) dan TIK program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tual, selama dua hari yaitu 28 – 29 september 2021.

Menyeberangi Sungai, Bunda Literasi Maluku Sambangi Suku Naulu

Kegiatan itu,kata Kadis bertujuan sebagai akses program transformasi perpustakaan ke desa, sebab  perpustakaan sebagai sumber informasi, dan tempat belajar sepanjang hayat.

“ kami  hadir dan bertransformasi,  untuk melihat dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat. Jadi literasi tidak sebatas baca, tulis hitung, namun harus dipahami dan maknai, agar timbul   ide baru atau inovasi, “ jelas Renwarin. ( TN )