Tual News – Gubernur Maluku, Drs. Murad Ismail menegaskan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Maluku, sangat kecil, namun dengan sumber daya alam yang melimpah, propinsi seribu pulau itu tidak menyerah.
Hal ini ditegaskan Gubernur saat diundang untuk menandatangani kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama Sektor Perikanan dan Kelautan antara Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Papua, Papua Barat, dan Maluku Utara, di ruang rapat kantor staf Presiden, Selasa (14/9/2021), seperti dikutip tualnews.com, dari tifa siwalima.
” tahun 2018 lalu, APBD kita sangat kecil, hanya Rp 2,8 Trilyun. Alokasi dana itu kami bagi untuk 11 kabupaten / kota,” ujar Murad saat interupsi dalam pertemuan itu.
Murad mengisahkan, saat dirinya menjabat Gubernur, APBD Maluku, naik sebesar Rp 3, 8 trilyun.
“ jadi APBD kita yang hanya dihitung luas daratan memang sangat kecil, karena dibagi kabupaten / kota,” jelasnya.
Gubernur menjelaskan, luas laut Maluku lebih besar dibanding daratan, yakni Luas laut Maluku 92,4%, sementara luas daratan hanya mencapai 7,6%.
“Ini sangat luar biasa. Luas laut kita lebih luas dari provinsi lain di Indonesia. Padahal, APBD kita hanya dihitung luas daratan. Ini sangat tidak adil,” kata Murad.
Terkait kesepakatan di sektor perikanan, Gubernur Maluku mengaku, pihaknya sangat terbuka bagi provinsi tetangga yang tangkap ikan diperairan Maluku.
” kecuali dari luar negeri. Sejak Menteri KKP ibu Susi moratorium laut Maluku, Maluku tidak pernah menyerah. Memang kekayaan alam kita di laut sangat luar biasa,”paparnya.
Gubernur juga mengingatkan, kalau Maluku kaya sumber daya alam di sektor pertambangan.
” kita juga banyak minyak dan gas. Kita punya tiga gunung semuanya emas. Ada tiga pulau, semuanya belum dikelola dengan baik,” terangnya. ( TN )