Tual News – Kasus pelantikan Kepala Desa / Ohoi Wearlilir yang dilakukan Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, Kamis ( 12/08/2021 ), menyebabkan akses jalan utama menuju Bandara Karel Sadsuitubun Langgur masih ditutup.
Pantauan tualnews.com, Jumat ( 13/08/2021 ), pukul 12.15 WIT, akses jalan dipertigaan masuk Ohoi Wearlilir masih dipalang kayu, batu, dan daun zeng. Tampak aparat TNI – Polri masih bersiaga dilokasi tersebut.
Kisruh Kepala Ohoi Wearlilir, Akses Jalan Bandara Ditutup Tujuh Jam
Untuk diketahui akses jalan utama itu dipalang sekelompok warga masyarakat di Ohoi Wearlilir, lantaran kecewa dengan keputusan Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, yang melantik dan mengambil sumpah jabatan Kepala Ohoi Definitif Wearlilir, Conradus Rettobyaan.
Warga yang kecewa dan merasa ditipu Pemkab Malra, langsung melakukan pemalangan dua ruas jalan utama itu sejak Kamis ( 12/08/2021 ) pukul 18.00 WIT.
Selama tujuh jam, warga yang melintas dua jalur utama itu harus balik arah dan tertahan, karena sekelompok warga masyarakat yang menolak pelantikan Kepala Ohoi Wearlilir, minta kehadiran Bupati Malra dan Raja Faan, Patris Renwarin.
Namun hingga tengah malam, tidak ada kehadiran dua pucuk pimpinan Pemerintah dan Adat tersebut turun menemui warga, sehingga atas kesadaran dan kesepakatan, mereka membuka satu jalur jalan untuk akses transportasi masyarakat, pukul 12.00 WIT.
Polemik Kepala Ohoi, Rumah Pejabat Elat Dibakar
Sementara akses jalan utama menuju Bandara Karel Sadsuitubun Langgur masih tetap dipalang dengan kayu, batu dan posko PPKM Ohoi Wearlilir, hingga saat ini.
“ Kami minta Bapak Raja Faan dan Bupati Malra datang menemui kami untuk jelaskan, sebab kami merasa ditipu “ Ungkap warga yang ada di TKP kamis malam.
Kata warga, saat mereka berada di Kantor Bupati Malra, sudah ada proses mediasi antara dua kelompok, sehingga keputusan yang diambil yakni pelantikan kepala Ohoi Wearlilir ditunda, untuk penyelesaian adat.
1 Tahun Dewan Adat Kei Belum Putus Sengketa Kepala Ohoi Debut
“ Bapak Kapolres dan Dandim, kami punya bukti video pernyataan oknum pejabat Pemkab Malra saat proses mediasi dua kelompok yang berseteruh di Kantor Bupati Malra, yakni pelantikan kepala Ohoi Wearlilir ditunda, lalu kenapa setelah itu Bupati Malra melantik Kepala Ohoi Wearlilir, kami kecewa dan ditipu “ Kesalnya.
Sekretaris Ohoi Wearlilir saat itu menjelaskan, kalau saat proses pengukuhan adat Kei Calon Kepala Ohoi Wearlilir, Conradus Rettobyaan, oleh Raja Faan, Patris Renwarin, ada sebagian warga masyarakat sudah mencegat, dengan mendatangi Raja Faan.
Ini Alasan Fraksi PKB Komit Tolak Pertanggungjawaban APBD Malra 2020
“ Warga yang tolak pengukuhan adat Calon Kepo Wearlilir, minta digelar sidang adat Kei untuk mendudukan silsilah keturunan dan hal itu sudah disanggupi Raja Faan, namun kenyataan lapangan Raja tetap melaksanakan pengukuhan adat dan keluarkan rekomendasi “ Ungkap Sekretaris Ohoi Wearlilir.
Bupati Malra Keluarkan SK Pejabat Ohoi Wearlilir
Sebelumnya, sekelompok warga Ohoi Wearlilir, melaksanakan aksi pembakaran ban dan pemalangan jalan di simpang tiga Ohoi Wearlilir, Kecamatan Kei – Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Jumat 06 Agustus 2021, pukul 21.00 WIT.
Soal Kades, Ohoi Watlaar Dipasang Sasi
Aksi Pemalangan jalan dan pembakaran ban itu dilakukan sekelompok masyarakat Ohoi waerlilir, akibat dari Surat Keputusan ( SK ) Bupati Malra, M. Thaher Hanubun yang mengangkat Pius Sawe Rettob sebagai pejabat Kepala Ohoi Wearlilir, menggantikan Pejabat lama, Theodorus Rettobyaan.
Berdasarkan keterangan, Theodorus Retobyaan, kalau aksi pemalangan jalan terjadi karena reaksi spontan yang dilakukan oleh sebagian warga masyarakat Ohoi Wearlilir terkait penunjukkan Pius Sawe Rettob sebagai pejabat Ohoi Wearlilir baru yang diangkat atau ditunjuk Bupati Malra, tanggal 06 Agustus 2021.
“ Penunjukan pejabat Kepala Ohoi biasanya seorang ASN atau perangkat desa yang aktif dalam setiap kegiatan Ohoi, namun pejabat yang ditunjuk Bupati Maluku Tenggara bukan seorang ASN atau perangkat Ohoi “ Ujarnya.
112 Kepala Ohoi Malra Tak Tuntas, Ulukyanan Usul Pilkades Serentak
Dikatakan, pada hari Minggu, 01 Agustus 2021, dirinya mendapat telepon dari Camat Kei – Kecil, Neles Rettob, kalau Senin, 02 Agustus 2021 akan dilakukan pelantikan Kepala Ohoi Wearlilir, namun disaat yang sama ada kegiatan rapat paripurna di gedung DPRD Malra.
“ Selanjutnya hari Jumat tanggal 06 Agustus 2021, tanpa sepengetahuan saya selaku pejabat lama Ohoi Wearlilir dan Calon Kepala Ohoi Wearlilir, Conradus Rettobyaan, Bupati Malra menunjuk Pius Sawe Rettob Sebagai Pejabat Kepala Ohoi Waerlilir yang baru, dengan demikian proses pelantikan kepala desa akan diundur, akibatnya reaksi spontan sebagian warga masyarakat Wearlilir melakukan tindakan Pemalang jalan “ Jelasnya.
Bupati Malra Janji Lantik Kepala Ohoi Wearlilir 12 Agustus 2021
Menyikapi kondisi itu, pukul 21.30 WIT, Camat Kei Kecil, Corneles Rettob, Tokoh Masyarakat, Mecu Rettob, dan Mantan Pejabat Kepala Ohoi Wearlilir, Theodorus Retobyaan menemui Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun di Kantor Bupati Malra guna membahas masalah tersebut.
“ Keputusan Bupati Malra saat itu, kalau Calon Kepala Ohoi Wearlilir yang sudah dipersiapkan mantan pejabat Ohoi Wearlilir akan dilantik, Kamis 12 Agustus 2021, bersama 12 Kepala Ohoi lainya “ Ungkap Rettobyaan.
Dengan demikian, Bupati Malra, M Thaher Hanubun, mengangkat Pejabat Kepala Ohoi Wearlilir yang baru, Pius Sawe Rettob, hanya bertugas enam hari, karena sudah melantik Kepala Ohoi Definitif Wearlilir, Conradus Rettobyaan, Kamis ( 12/08/2021 ).
Sekelompok warga melakukan pemalangan jalan menuju Bandara Karel Sadsuitbun Langgur, minta kehadiran Raja Faan, Patris Renwarin dan Bupati Malra, M. Thaher Hanubun untuk menemui mereka. ( TN )