Tual News – Komunitas Sopir Truk Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, mengaku kelangkaan Bahan Bakar Minyak ( BBM ) sudah terjadi dua tahun lalu di Bumi Larvul Ngabal, namun pihak Pertamina terus menutup mata atas masalah ini.
Hal ini disampaikan Koordinator Sopir Truk Kota Tual, Rizal Matdoan, kepada tualnews.com, Sabtu ( 12/9/2020 ), usai bersama ratusan sopir truk mendatangi Lembaga DPRD Kota Tual.
Kepala Pertamina Tual Dituding Dalang Kelangkaan BBM
“ Kami datang di Kantor DPRD untuk sampaikan aspirasi soal kelangkaan BBM yang terjadi di Kota Tual, bukan baru kemarin tapi terjadi sudah dua tahun lebih “ Ungkapnya.
Matdoan mengaku, jatah SPBU BTN Kota Tual tahun 2019 dari PT. Pertamina Cabang Tual yakni 70 KL atau 14 Tangki, namun di tahun 2020 menurun drastis.
“ Bulan Agustus 2020, jatah SPBU BTN Kota Tual turun jadi 30 KL, kalau dibulatkan dalam satu bulan cuma enam tangki. Ini buat kami resah, sehingga setiap hari antre dari pagi hingga malam “ Kesalnya.
Kata dia, selaku sopir truk dalam mengoperasikan kendaraan roda empat dalam sebulan hanya bisa full mencari untuk kebutuhan hidup dengan waktu lima belas hari, sedangkan lima belas hari lainya menghabiskan waktu di antrean SPBU untuk dapatkan BBM.
Malra dan Kota Tual Tak Masuk Perpres Jokowi Tentang Daerah Tertinggal
“ Ada juga sopir truk yang antre dari pagi hingga sore di SPBU BTN Kota Tual tidak dapat BBM, sehingga pulang dengan tangan kosong “ Ujar Rizal Matdoan.
Dirinya berharap kepada Pemkot Tual dan DPRD untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dalam mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi di Kota Tual, sebab sudah sangat meresahkan.
( TN )