Tual News – Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag mengakui, dirinya bersama Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, SE, memperoleh kiriman obat penangkal Virus Corona ( Covid-19 ) dari Kementrian Pertanian RI, untuk digunakan pada peringatan detik – detik Proklamasi 17 Agustus 2020.
Pengakuan ini disampaikan Walikota Tual, kepada Pers, Senin ( 17/08/2020 ), usai bertindak selaku Inspektur Upacara pada peringatan HUT RI ke 75, di halaman Balai Kota.
“ Ini adalah hasil dari Lembaga Penelitian Kementrian Pertanian RI, dikirim kepada seluruh Kepala Daerah di Indonesia, maksudnya untuk mencegah penyebaran wabah corona ( anti covid-19 ), nanti ada juga minyak yang disemprot masuk kedalam “ Ungkap Rahayaan sambil membuka masker dan memperlihatkan .antivirus berbasis eucalyptus yang digantung dilehernya.
Walikota Tual, mengaku dirinya baru menerima alat penangkal Covid-19, yang dikirim Kementan RI tiga hari lalu.
Walikota Bantah Janji Bantu Pengungsi Lupus Tual 15 M
“ Saya belum tau, ini dikirim langsung dari Kementrian Pertanian, di Kota Tual baru dua orang yang terima yakni Walikota dan Wawali Tual “ Ujar Rahayaan sambil berlalu pergi.
Kementan Launching Antivirus Corona Berbahan Eucalyptus
Seperti dikutip tualnews.com, dari situs Kementrian Pertanian RI, menyebutkan kalau Kementerian Pertanian (Kementan) melaunching inovasi antivirus berbasis eucalyptus di ruang utama Agriculture War Room (AWR), Jakarta, Jumat, 8 Mei 2020. Produk inovasi ini merupakan hasil uji lab para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang didampingi Kepala Balitbangtan, Fajry Jufri dan Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan, bahwa terobosan ini memiliki hasil pengujian eucalyptus terhadap virus influenza, virus Beta dan gamma corona yang menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen.
Dua Tahun Terlantar, Pengungsi Lupus Tual Demo NKRI di Hari Kemerdekaan
“Bahkan Balitbangtan membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan defuser. Kami akan terus kembangkan dengan target utamanya korban terpapar virus covid 19,” kata Mentan.
Sebagai informasi, saat ini ada sekitar 700 jenis eucalyptus di dunia dengan kandungan bahan aktif yang beragam. Namun bahan aktif utamanya terdapat pada cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus.
Kirab Merah Putih APEC & OMK Langgur Ajak Pemuda Bersatu di HUT RI 75
“Insyaallah ini akan berhasil. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk takut terhadap virus ini, tetapi kita juga harus terus waspada. Saya berharap inovasi ini bisa cepat dibagikan kepada masyarakat luas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Balitbang Fajry Jufri menjelaskan bahwa penelitian ini sebenarnya adalah hasil identifikasi melalui beberapa tanaman herbal dari jamu-jamuan seperti temulawak, jahe, jambu biji, dan minyak Atsiri.
Kirab Merah Putih APEC & OMK Langgur Ajak Pemuda Bersatu di HUT RI 75
Kemudian setelah dilakukan uji efektivitas bahan aktif yang terkandung didalamnya, maka langkah selanjutnya adalah membawa hasil penelitian ke laboratorium. Baru setelahnya inovasi ini bisa dikarakan sebagai produk kekebalan tubuh dan tahan terhadap paparan virus.
“Kami sudah mencobanya ke paduan yang terpapar virus covid-19 dan hasilnya sangat baik. Namun untuk itu kita masih harus menunggu untuk dapat didistribusikan,” katanya.
Dua Tahun Air Mata Pengungsi Lupus Kota Tual Termakan Janji Pemerintah
Di samping itu, manfaat dari eucalyptus ini adalah melegakan saluran pernapasan, kemudian menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.
“Dalam waktu dekat kita akan kembangkan secara luas sesuai arahan dan Presiden dan Menteri Pertanian,” tutupnya. ( TN )