Tual News – Kasus kematian satu pasien meninggal Covid-19 di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, di Propinsi Maluku, yang menyita perhatian publik, membuat Anggota DPRD Kabupaten Malra dari Partai Demokrat, Thomas Ulukyanan, SH dalam RDP bersama Tim Gustu dan keluarga pasien dengan penuh emosional minta Presiden RI, Ir. Joko Widodo agar turun tangan.
“ Kalau argumentasi yang disampaikan Ibu Kadis Kesehatan seperti itu, maka rasa – rasa Presiden Jokowi bisa datang di Kabupaten Malra “ Ujar Ulukyanan yang kesal ketika mendengar penjelasan Jubir Covid-19 Malra, dr. Ketty Notanubun, M.Kes.
Rapat DPRD, Tim Covid-19 Malra Bersama Keluarga Pasien Berakhir Ricuh
Politisi asal Partai Demokrat itu, mengaku berdasarkan rapat bersama Koordinator Tim Gustu Covid-19 yang juga Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, disebutkan kalau anggaran penanganan dan pencegahan Covid-19 Kabupaten Malra sudah disiapkan sebesar Rp 50 millyar dan sudah digunakan sekian.
“ Saya disini tidak mau mendengar keluhan rakyat seperti keluarga pasien meninggal Covid-19 kalau mereka harus beli obat, pampers dan tisu basah di diluar, termasuk alat bantu pernapasan ventilator yang tidak tersedia di Rumah Sakit dalam pelayanan pasien covid-19, kemana anggaran millyaran rupiah ini dipakai “ Sinis Ulukyanan.
Rumah Sakit di Tual & Malra Belum Punya Alat Ventilator Covid-19
Terkait hal ini, Anggota DPRD Malra, Nawawi Namsa minta kepada pimpinan DPRD Malra untuk menghadirkan Direktur RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, dr. Fadila Toatubun dalam RDP bersama itu.
RDP yang berlanjut pukul 13.00 WIT, akhirnya dihadiri Direktur RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, dr. Fadila Toatubun, namun belum ada penjelasan resmi Pimpinan Rumah Sakit tersebut, rapat bersama terjadi kericuhan sehingga Wakil Ketua DPRD Malra, Bosko Rahawarin, menutup persidangan. ( TN )