Tual News – Kepergian orang tua, apalagi seorang Ibu tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi anak – anaknya, hal ini terbukti ketika pasien perempuan berinsial JR ( 63 Tahun ), yang secara resmi diumumkan Tim Covid-19 Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi Maluku, Sabtu (18/07/2020 ), meninggal di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, karena positif Covid-19, sontak menuai kecaman.
“ Saya tidak percaya dengan penyakit bodok ini, kalau memang ajal, saya siap mati bersama orang tua “ kesal anak almarhuma di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, sampai melepas atribut baju APD yang dipakai untuk persiapan pemakaman jenasah.
Kepada tualnews.com, di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, sabtu malam, kakak – beradik yang sangat kehilangan mamanya itu sangat emosional dengan pelayanan dan penanganan Tim Covid-19 Malra, karena mereka bersama keluarga sudah menunggu selama empat jam sesuai janji Tim Covid Malra, namun tidak ada tanda – tanda pengurusan pemakaman jenasah, sehingga akhirnya terjadi keributan di Rumah Sakit.
Pasien Covid-19 Malra Dimakamkan di TPU Perumnas Sabtu Malam
“ Kalau mama hasil rapid test reaktif, maka saya juga kena Covid-19, karena perbedaan hasil rapid test antara saya dengan mama hanya dua hari, dan hasilnya saya non reaktif. Lalu mama ditetapkan positif covid-19, sedangkan saya tidak, berarti ini kata dunia ? “ Kesal anak almarhumah.
Kata dia, dirinya bersama adik laki – laki merawat almarhumah Ibunya selama dua minggu di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur dan perbedaan hasil rapid test antara kakak – beradik ini dengan orang tuanya itu hanya berselang dua hari.
“ Selama ini saya diam, sebenarnya ada apa dibalik ini ?, kok perbedaan hasil rapid test cuma dua hari, mama reaktif sementara saya dan adik hasilnya non reaktif “ Ujar anak almarhuma yang tidak percaya dengan penetapan hasil Tim Covid-19 Kabupaten Malra.
Dirinya mengungkapkan kalau Ibunya masuk RSUD Karel Sadsuitubun Langgur sudah dua minggu, lalu seminggu kemudian pada hari kamis, sesuai hasil rapid test dinyatakan reaktif.
“ Atas hasil ini, saya minta kepada dokter Rumah Sakit agar saya bersama adik harus jalani rapid test, lalu saya tanya dokter tentang hasil rapid test itu, kata dokter hasilnya aman “ Terang anak almarhumah.
Dikatakan, penjelasan dokter RSUD Karel Sadsuitubun Langgur tentang riwayat perjalanan pasien menjadi tanda tanya.
Sementara itu disisi lain, kinerja Tim Covid-19 Kabupaten Maluku Tenggara, terus menjadi tanya masyarakat, khusunya keluarga satu pasien yang ditetapkan meninggal karena positif Covid-19, yakni perempuan JR ( 63 tahun ), Sabtu ( 18/07/2020 ) pukul 15.36 di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur. Pertanyaan ini sangat beralasan, pasalnya almarhumah JR dibawah dan dimakamkan di Tempat Pekuburan Umum ( TPU ), Perumnas, Kecamatan Kei – Kecil, pada sabtu malam itu pukul 23.21 WIT, bukan ditempat kuburan khusus yang harus disiapkan Tim Covid-19, sesuai protokol kesehatan.
Tim Gugus Malra & Kota Tual Bikin Badut, Enam Hari Pasien Covid-19 Terlantar
Pantauan tualnews.com, sabtu malam pukul 23.21 WIT, jenasah almarhuma, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dimasukan didalam kubur untuk dimakamkan, tanpa ibadah di kuburan umum Perumnas.
Hadir dalam pemakaman itu hanya tiga perwakilan keluarga dan aparat TNI Kodim 1503 Tual, yang menggunakan pakaian APD lengkap membawah jenasah masuk di kuburan.
Kesedihan meliputi proses pemakaman, karena jenasah hanya diantar langsung masuk kubur, tanpa ada doa ibadah pemakaman seperti biasanya dalam pemakaman orang kristen yang meninggal dunia. ( TN )