Tual News – Aksi demonstrasi warga masyarakat Kecamatan Kur, Tam dan Tayando Kota Tual, Propinsi Maluku yang tergabung dalam Komunitas penyambung suara rakyat pulau Kur, Tam, Tayandon, Kamis ( 15/07/2020 ) di Kantor DPRD Kota Tual tidak mendapat tanggapan serius para Wakil Rakyat, sehingga akhirnya Kapolres Malra, AKBP Alfaris Pattiwael, S.I.K, M.H harus turun tangan memediasi aksi pemuda/i warga KTT, dengan menghadirkan Wakil Ketua DPRD Kota Tual, Ali Mardana, SE menemui para pendemo pukul 18.10 WIT.
Pantauan tualnews.com, aksi demo warga KTT yang berlangsung sejak Rabu ( 14/07/2020 ), berlanjut Kamis ( 15/07/2020 ). Komunitas pemuda/i asal pulau – pulau itu menggelar aksi demonstrasi didepan Kantor DPRD Kota Tual sejak pagi hingga malam hari, dengan membakar ban bekas.
Selama aksi demo itu berlangsung, tidak satupun Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Tual datang menemui mereka, akibatnya massa yang kecewa meneriaki wakil rakyat Kota Tual dengan nada sinis dan kecaman.
Melihat situasi dan kondisi yang sudah memasuki malam hari, Kapolres Malra, AKBP Alfaris Pattiwael, S.I.K, M.H, sebagai orang nomor satu pengendali kamtibmas di Kota Tual dan Kabupaten Malra turun tangan memediasi para pendemo untuk bertemu secara langsung dengan Wakil Ketua DPRD Kota Tual, Ali Mardana, SE.
Proses mediasi Kapolres Malra berjalan lancar, aman dan kondusif, pasca Kapolres Pattiwael menjemput Wakil Ketua DPRD Kota Tual dari dalam Gedung DPRD Kota Tual untuk datang menemui para pendemo warga KTT diluar gedung.
Warga Kur & Tayando Menangis Disaat DPRD Bermimpi Helikopter
Salah satu Koordinator aksi demo warga KTT minta jaminan Wakil Ketua DPRD Kota Tual, Ali Mardana, SE, agar mereka dapat bertemu para Wakil Rakyat asal KTT atau Komisi III DPRD dalam rangka melakukan audensi terkait tuntutan aspirasi yang akan disampaikan.
“ Kalau bapak tidak bisa memberikan jaminan, maka kami pulang dan akan datang kembali dengan massa warga KTT “ Ancamnya.
Kapolres Malra Berhasil Capai Target Lebih Angka Kamtibmas 46 %
Menanggapi tuntutan ini, Wakil Ketua DPRD Kota Tual, Ali Mardana, SE menyampaikan permohonan maaf, karena dua Pimpinan DPRD Kota Tual berhalangan hadir, karena sedang sakit.
“ Saya mohon maaf sebesar – besarnya kepada saudara/i sekalian, karena kami tidak hadir bersama dalam menerima aspirasi warga “ Tandasnya.
Sudah Tiga Hari, Satu Pasien Corona Masih Berkeliaraan di Pulau Kei ?
Mardana mengucapkan terimakasi atas aspirasi yang disampaikan, sehingga dapat diperjuangkan untuk memperbaiki kesejatraan masyarakat di Kur, Tam, dan Tayando.
“ kalau adik – adik mau bertemu wakil rakyat asal pulau – pulau dan Komisi III DPRD, sebentar saya minta Sekwan buat surat undangan pertemuan, Jumat ( 17/07/2020 ), namun jika ingin bertemu Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Tual, saya jamin hari Senin ( 20/07/2020), selaku pimpinan dewan akan pimpin langsung audensi bersama “ Ungkapnya.
Keberadaan Satu Pasien Positif Covid-19 Nuhu Evav Masih Dicari
Terkait tawaran Wakil Ketua DPRD Kota Tual, koordinator aksi demo warga KTT, Budi Rahantan, SE.M.M, mengaku kecewa dengan para wakil rakyat asal pulau Kur, Tam dan Tayando yang tidak peduli dengan aspirasi masyarakat.
“ Kami kecewa dengan wakil rakyat kami dari pulau – pulau, sehingga ini sudah saatnya masyarakat harus menentukan sikap kepada wakil rakyat yang siap jiwa dan raga untuk rakyat, seperti yang ditunjuhkan Wakil Ketua DPRD Kota Tual yang adalah putera asal Sulawesi Tenggara “ Sinis Rahantan.
Walikota : Kota Tual Butuh Kapal Patroli, Bukan Helikopter
Pada kesempatan Budi Rahantan, membacakan surat pernyataan sikap yang intinya mengecam keputusan DPRD Kota Tual dalam salah satu butir rekomendasi LKPJ Walikota Tual tahun anggaran 2019 yakni mengusulkan pembelian satu unit helikopter bagi warga pulau – pulau, ditengah tangisan dan penderitaan masyarakat di Kecamatan Kur, Tam dan Tayando akan pelayanan dasar infrastruktur PLN, jaringan telekomunikasi, air bersih, jalan, jembatan, pendidikan dan kesehatan yang belum memadai.
Berikut Enam Petisi Resmi Warga KTT
- PLN
- Jaringan Telekomunikasi
- Air Bersih
- Percepatan Infrastruktur dan Pengembalian wilayah administrasi Pemerintahan.
- Pendidikan dan kesehatan yang belum memadai
- Jalan, jembatan penghubung dan pelabuhan Fery.
Surat pernyataan sikap yang ditandatangani tujuh koordinator warga pulau – pulau masing, koordinator Tayando Yamtel, Ahmad Rumaf, Tayando Ohoiel, Trisnawati Banyal, Tayando Yamru, Abd. Halik Rahantan, Tayando Langiar, M. Arip Katmas, koordinator Tam, Insani Letsoin, Kur Selatan, Asri Sirvev dan koordinator Kur Utara, Bilal Rettob langsung diserahkan kepada Wakil Ketua DPRD Kota Tual, Ali Mardana, SE.
Sesuai jadwal, Senin ( 20/07/2020 ), para pendemo akan kembali di Gedung DPRD Kota Tual untuk bertatap muka langsung dengan Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Tual dalam menyikapi aspirasi dan tuntutan yang disampaikan.
( TN )