Tual News – Kasus satu pasien meninggal di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Sabtu ( 18/07/2020 ), pukul 15.36 WIT, yang diditetapkan Tim Covid-19 Kabupaten Malra, Propinsi Maluku positif Covid-19, berinsial JR ( perempuan 63 tahun ) menjadi tanda tanya masyarakat, khsusus keluarga pasien, pasalnya selama 15 menit keluarga menahan peti jenasah, karena mereka menuntut kehadiran Tim Covid-19 Malra untuk menjelaskan secara rinci, dengan membawah dokumen hasil rapid test dan swab yang menyatakan pasien meninggal, karena positif Covid-19.
Hasil pantauan tualnews.com, sabtu malam di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, pihak keluarga kecewa dengan penanganan dan pelayanan Tim Covid-19 Malra, pasalnya sudah menunggu selama empat jam sesuai janji Tim Covid-19 Malra, namun tidak ada tanda – tanda pengurusan jenasah untuk pemakaman.
Alhasil, pihak keluarga melampiaskan kekesalanya dengan membuat keributan di Rumah Sakit. Setelah menunggu sekian lama akhirnya TNI hadir untuk menangani proses jenasah, mulai dari penggalian kubur sampai proses pemakaman di Tempat Pekuburan Umum ( TPU ) Perumnas.
Hal menarik muncul, ketika peti jenasah dibawah Anggota TNI – AD dari Kodim 1503 Tual turun dari lantai II RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Sabtu malam itu pukul 22.40 WIT untuk masuk mobil ambulans.
Enam Anggota TNI dengan APD lengkap yang membawah jenasah untuk turun dibawah, harus dihadang pihak keluarga, dengan menutup pintu mobil ambulans, sehingga terjadi perdebatan cukup alot selama 15 menit.
“ Kami tuntut kehadiran Tim Gugus Tugas datang bawah surat pernyataan dan hasil swab yang nyatakan pasien meninggal karena positif Covid-19, sebelum peti jenasah dibawah untuk dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19 “ Seruh pihak keluarga dengan air mata.
Ketidakhadiran Tim Covid-19 Malra saat itu, membuat suasana semakin tegang, pihak keluarga berkeras kalau tidak ada kehadiran Tim Gugus Tugas untuk menjelaskan riwayat pasien, maka mereka akan mengambil alih peti jenasah untuk dimakamkan di kampung halaman.
Melihat kondisi ini, Direktur RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, dr. Fadila Toatubun, sempat datang menjelaskan kalau Tim Covid-19 Malra sedang mempersiapkan surat dan dokumen yang diminta, namun dirinya berharap agar jenasah dimakamkan terlebih dahulu, tapi terjadi perang mulut dengan pihak keluarga.
Setelah menunggu cukup lama, Tim Gugus Tugas tak nampak datang, sehingga atas negosiasi dan koordinasi baik dengan anak almarhumah yang juga Anggota TNI, akhirnya peti jenasah dibawah masuk mobil ambulans untuk proses pemakanan di Tempat Pekuburan Umum (TPU ) Perumnas.
Tepat pukul 23.03 WIT, peti jenasah almarhumah JR dimasukan enam Anggota TNI dari Kodim 1503 Tual masuk mobil ambulans RSUD Karel Sadsuitubun Langgur dengan pakaian APD lengkap.
Isak dan tangis keluarga mengiringi masuknya peti jenasah untuk dimakamkan tengah malam itu di TPU Perumnas, Langgur Kecamatan Kei – Kecil.
TNI – Polri yang bersiaga sepanjang jalan dari RSUD Karel Sadsuitbun menuju TPU Perumnas, tidak memberikan ruang bagi pihak keluarga dan masyarakat untuk mengikuti prosesi pemakaman jenasah sesuai protokol kesehatan Covid-19.
Hanya yang diicinkan masuk lokasi TPU Perumnas, tiga perwakilan keluarga bersama enam Anggota TNI – AD dari Kodim 1503 Tual yang membawah peti jenasah menggunakan APD lengkap.
Sabtu malam itu ( 18/07/2020 ), pukul 23.21 WIT, peti jenasah almarhumah JR diantar masuk kuburan yang sudah disiapkan di tempat kuburan umum bagi warga Protestan di TPU Perumnas, tanpa doa ibadah pelepasan jenasah seperti layaknya pemakaman seorang umat kristiani.
Sebelumnya, sesuai penjelasan Juru Bicara Tim Covid-19 Kabupaten Malra, yang juga Kepala Dinas Kesehatan Malra, dr. Ketty Notanubun kepada Pers di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, membenarkan kasus pertama pasien meninggl di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur positif Covid-19 Malra adalah pasien perempuan berinsial JR, (63 Tahun ), sabtu (18/7/2020), pukul 15.36 WIT.
“ Benar, pasien perempuan JR ( 63 tahun ), yang terkonfirmasi positif Covid-19, meninggal dunia di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, pukul 15.36 WIT, sesuai hasil PCR dan Swab ” Ungkapnya.
Kadis Kesehatan mengaku, pasien meninggal dengan riwayat penyakit penyerta sesak napas dan jantung.
“ Pasien JR dirawat dan terkonfirmasi sejak tanggal 16 Juli 2020, sesuai rilis bersama Tim Gugus atas 16 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 “ Ujarnya.
Ketika ditanya riwayat pasien JR, Kadis Kesehatan Malra membenarkan pasien dirawat di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur karena sakit, lalu dilakukan rapid test, hasilnya reaktif, sehingga dilanjutkan dengan pengambilan swab untuk dikirim ke Laboratorium Dinas Kesehatan Propinsi Maluku dan hasil yang turun terkonfirmasi positif Covid-19 bersama 15 warga Malra lainya yang terkonfirmasi.
“ Jadi pemakaman pasien ini akan dilaksanakan sabtu malam ini oleh TNI-Polri, sesuai protokol kesehatan covid-19 “ Tandas Notanubun yang adalah Kadis Kesehatan. ( TN )