Tual News – Segenap komponen pemuda dan masyarakat di Kepulauan Kei, Propinsi Maluku menyatakan sikap perang dan menolak kehadiran Organisasi terlarang Republik Maluku Selatan ( RMS ) di bumi Larvul Ngabal.
Komponen pemuda, tokoh masyarakat, adat, agama dan perempuan di Kabupaten Malra dan Kota Tual menyatakan sikap tegas itu kepada Polres Malra, melalui Kasat Binmas, AKP M.Mulan bersama KBO Sat Binmas, IPDA Muksin, S.H dan Pers Sat Binmas, BRIPKA A. Hungan, serta BRIGPOL Dwi Agung Sutopo dalam giat pembuatan video penolakan pengibaran benderah RMS di wilayah Kabupaten Malra dan Kota Tual, Jumat ( 24/4/2020 ).
Komponen masyarakat di Nuhu Evav itu secara tegas menolak RMS, karena bagi mereka NKRI adalah harga mati yang tak bisa ditawar.
“ Kami pemuda Taar, Kota Tual bersama Lurah Lodar Ell dan pangkalan ojek di pasar Ohoijang, lampu merah, OPD dll menyatakan sikap menolak RMS, karena bagi kami NKRI harga mati “ Tegas warga.
Giat pembuatan video penolakan RMS dilaksanakan serentak di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Malra dan Kota Tual.
Sampai saat ini dilaporkan kondisi Kabupaten Malra dan Kota Tual, Propinsi Maluku aman dan terkendali. Tidak ada actifitas masyarakat di bumi Larvul Ngabal yang merayakan HUT RMS, 25 April 2020 dengan membawah benderah RMS seperti yang terjadi di Kota Ambon.
( team tualnews )