Lima Tahun Belum Ada Ayam Bertelur di Bangunan Dana Desa Ohoitel 2016

Img 20200305 wa0006
Ini bangunan mangrak Lima Tahun di Desa Ohoitel Kota Tual yang dibiayai Dana Desa Ohoitel 2016, belum ada ayam bertelur di tempat ini sampai sekarang

Tual News – Sudah lima tahun lamanya, sejak tahun 2016 sampai saat ini, belum ada satu ekor ayam yang ditemui bertelur pada bangunan budidaya ayam petelur yang dibiayai  Dana Desa Ohoitel Kota Tual tahun 2016 yang dikelolah langsung Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) Ohoitel di Kota Tual, Propinsi Maluku.

Img 20200305 wa0004
Ini bangunan mangrak yang dibiayai Dana Desa Ohoitel tahun 2016, sampai saat ini belum ada ayam bertelur di bangunan ini.

Berdasarkan investigasi tualnews.com, bangunan budidaya daya ayam petelur yang dibiayai Dana Desa Ohoitel tahun 2016, diduga fiktif karena yang terlihat hanya bangunan itu berdiri, tapi tidak ada ayam yang bertelur didalam. Anehnya,  dana desa Ohoitel tahun 2016 itu, diatas laporan kertas yang indah terlihat bagus dan rapih, sehingga Inspektorat Kota Tual bersama Badan Pemeriksaan Keuangan ( BPK ) RI tidak menemukan kerugian keuangan negara yang ditimbulkan dari laporan hasil pemeriksaan ( LHP ) Dana Desa Ohoitel tahun 2016.

Bangunan ayam petelur yang dibangun sejak tahun 2016, dibiayai dana Desa Ohoitel saat ini sudah ditumbuhi rumput, sehingga dpastikan menjadi sarang setan.

Img 20200305 wa0002
Ini bangunan mangrak yang dibiayai Dana Desa Ohoitel tahun 2016, sampai saat ini belum ada ayam bertelur di bangunan ini.

Warga Desa Ohoitel yang ditemui tualnews.com, di lokasi bangunan itu mengaku resah dan kecewa dengan prilaku aparatur Desa Ohoitel yang memanfaatkan dana Desa Tahun 2016 untuk kepentiingan pribadi.

“ Bapak lihat sendiri, BPD Desa Ohoitel pakai uang Desa untuk bangun bangunan ini sejak tahun 2016, tapi tidak ada ayam yang bertelur didalam “ Sesal warga Ohoitel.

Warga Ohoitel membeberkan, alokasi Dana Desa Ohoitel tahun 2016 diperuntuhkan untuk program pemberdayaan dalam bentuk budidaya ayam petelur senilai 120 juta.

Img 20200305 wa0003
Ini bangunan mangrak yang dibiayai Dana Desa Ohoitel tahun 2016, sampai saat ini belum ada ayam bertelur di bangunan ini.

“ Uang ratusan juta dari dana Desa Ohoitel 2016 itu dikelolah BPD untuk bangun kandang, pakan dan perlengkapan fasilitas lainya, namun yang terlihat hanya pembangunan kandang yang baru capai 60 % “ kesal warga.

Warga mengaku sampai saat ini belum ada satu ekor bibit ayam yang didatangkan aparatur Desa Ohoitel untuk bertelur didalam, sehingga kami anggap program ini gagal total di masyarakat.

“ kami resah tidak mengetahui dana Desa Ohoitel itu kemana ?, karena bapak – bapak Pejabat Desa pakai uang dana desa untuk kepentingan lain. Mereka BPD Ohoitel kelolah sendiri dana desa tahun 2016, jadi kami masyarakat hanya jadi penonton “ ujar warga Ohoitel yang ditemui dilokasi.

Img 20200305 wa0005
Ini bangunan mangrak yang dibiayai Dana Desa Ohoitel tahun 2016, sampai saat ini belum ada ayam bertelur di bangunan ini.

Warga Ohoitel juga mempertanyakan kinerja Inspektorat Kota Tual bersama BPK, termasuk aparat penegak hukum, baik Polisi dan Jaksa yang hanya berdiam diri atas penyelewengan anggaran dana desa Ohoitel sejak tahun 2106.

“ Aneh, kok sudah lima tahun ini, Inspektorat Kota Tual, dan BPK tidak menemui hal ini sebagai temuan kerugian uang negara “ kesal warga.

Warga berharap aparat penegak hukum segera turun tangan menangai kasus dugaan KKN dana Desa Ohoitel 2016 itu, karena sangat merugikan masyarakat dan keuangan negara.

Program dana Desa Ohoitel tahun 2016 mangrak sangat lama, buktinya bangunan  yang dibangun BPD Ohoitel baru mencapai 60 %, sementara tidak ada pembelanjaan pakan ayam, perlengkapan kandang dan bibit ayam. Program pemberdayaan yang dikelolah langsung BPD Ohoitel itu mubasir, patut diduga anggaran dana desa ratusan juta rupiah itu sudah habis digunakan oknum BPD Ohoitel untuk kepentingan pribadi.

Sampai berita ini diturunkan BPD Ohoitel belum dapat dihubungi untuk dikonfirmasi terkait mangkraknya bangunan ayam petelur yang sudah lima tahun terlantar.  ( team tualnews )