Tual News – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Nasional Anti Narkotika ( GRANAT ) Kota Tual, Rustam Ngabalin mengaku sedih dengan darurat narkoba di Indonesia yang menempatkan Kota Tual urutan kedua narkoba dari 11 kab/kota di Propinsi Maluku. Kesedihan ini terbukti, minggu kemarin tiga pelajar di Kota Tual ditangkap Satnarkoba Polres Malra karena konsumsi narkoba.
Atas berbagai kejadian yang terjadi belakangan ini, Ketua GRANAT Kota Tual minta, Badan Narkotika Nasional ( BNN ) agar jangan hanya sebatas mempresentasikan angka 60 % pengguna narkoba di Propinsi Maluku yang melibatkan ASN, TNI – Polri, dan Pegawai Swasta melalui lembaga survei Universitas Indonesia ( UI ) bersama BNN, namun harus ada tindakan nyata untuk melakukan pencegahan.
“ Kalaupun itu data yang disampaikan Kepala BNN Kota Tual gunakan data survei, tapi harus butuh langkah konkrit. Mestinya BNN punya target, kalau di Propinsi Maluku secara keseluruhan 60 %, maka Kota Tual sendiri berapah persen “ Sesal Ngabalin.
Ketika ditanya rilis BNN Kota Tual yang menempatkan Kota Tual pada urutan atas pengguna narkoba, Ketua GRANAT menilai hal ini bukan prestasi.
“ kalau prestasi urutan pertama atau kedua konsumsi narkoba sangat ganjil dan saya sedih melihat angka ini. Olehnya itu, kita harus punya target ditahun 2020, Kota Tual berada di peringkat berapah ?, apakah turun, tetap atau naik “ ujarnya.
Ketua GRANAT Kota Tual, Rustam Ngabalin minta BNN Kota Tual harus berani untuk keluar mempresentasikan angka 60 % pengguna narkoba di 11 kab/kota di Propinsi Maluku, Kota Tual berada pada angka berapah persen, agar diketahui publik.
“ Kemarin kita tidak mengetahui data rilis BNN Kota Tual, soal berapah persen pengguna narkoba di Kota Tual. GRANAT Kota Tual tidak bicara soal angka prosentase, namun tanggungjawab GRANAT adalah memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama pemula kaum minieal agar jangan terjerumus narkoba “ Tandasnya.
Ngabalin menilai BNN Kota Tual belum maksimal melaksanakan tugas dan fungsi dalam mencegah penggunaan narkoba di Kota Tual.
“ GRANAT Kota Tual siap bekerja sama dengan BNN gelar sosialisi tentang pencegahan penggunaan narkoba, terutama fokus bagi kaum milenial “ Jelasnya.
Kata dia, sosialisi pencegahan narkoba bagi para pelajar di Kota Tual sangat penting, sebab berawal dari hal – hal kecil seperti lem aibon dll, akhirnya tiga pelajar di Kota Tual ditangkap polisi karena konsumsi narkoba.
“ Contoh seperti kemarin terjadi penangkapan tiga pelajar, itu sangat luar biasa, karena berawal dari hal – hal kecil. Jadi kalau anak kecil ditangkap karena narkoba, siapa yang gagal ? tidak bisa kita lepas kepada orang tua, sebab ada lembaga negara yang diberikan tanggungjawab penuh dari Pemerintah untuk mencegah penggunaan narkoba “ Terangnya.
Menurut Ngabalin, banyak faktor yang mempengaruhi para pelajar gunakan obat terlarang seperti narkoba yakni orang tua, pergaulan, penanganan dan lemahnya sosialisasi.
“ Bisa jadi ini bagian dari lemahnya sosialisasi tentang narkoba, sehingga para pelajar merasa nyaman , karena tidak ada penindakan “ katanya.
Dikatakan, DPC GRANAT Kota Tual yang baru terbentuk sudah melakukan koordinasi dengan Kementrian Agama Kota Tual untuk melakukan sosialisasi pencegahan narkoba di lembaga pendidikan.
“ Kami akan turun, karena Dinas Pendidikan Kota Tual sudah berikan rekomendasi untuk sosialisasi di SMP dan SMA se Kota Tual, termasuk sekolah yang berada dibawah Kementrian Agama “ Tandas Rustam Ngabalin. ( team tualnews )