Langgur Tual News – Ketua Badan Saniri Ohoi ( BSO ) Ohoi Sather, Lame Tingubun bersama para pemuda dan Tokoh perempuan sangat kecewa dan menyesalkan kinerja Camat Kei Besar Selatan, Kabupaten Malra, Yopi Ubro yang tidak mampu memfasilitasi persoalan konflik yang terjadi di Sather terkait kisruh Penjabat Kepala Ohoi Sather.
Penyesalan ini diungkapkan Ketua BSO Sather, Lamex Tingubun kepada tualnews.com.
“ Persoalan di Ohoi Sather bukan berawal dari pengangkatan Penjabat baru Sather, namun masalah ini sudah berlangsung sudah beberapah tahun. Pemkab sudah mengetahui kondisi yang terjadi, jadi apa yang disampaikan Pemuda Ohoi Sather mewakil masyarakat buat surat penolakan Pj. Kepala Ohoi Sather, A. Mattly sebagai bentuk kekecewaan kepada Pemkab Malra “ ungkapnya.
Kata Tingibun, dirinya sangat menyesalkan hal ini, karena Pemkab Malra sudah mengetahui persoalan di Ohoi Sather, namun sengaja membiarkan agar konflik terjadi di masyarakat, buktinya kevakuman selama empat bulan terjadi di pemerintahan desa, pasca berakhirnya SK Pj. Kepala Ohoi.
“ Sejak tanggal 01 agustus 2019, selama empat bulan terjadi kevakuman kepemimpinan pemerintahan desa Sahter, menyebabkan timbul banyak hal dan meresahkan masyarakat “ sesal Ketua BSO Sather.
Ketua BSO mengaku, pihaknya bersama masyarakat ingin kedamaian untuk membangun desa Sather menjadi lebih baik, olehnya itu surat penolakan Pj. Ohoi Sather, A. Matlly yang dilayangkan para pemuda kepada Bupati Malra, M. Thaher Hanubun merupakan solusi terbaik menyelesaikan semua persoalan.
“ Saya minta Pemkab Malra segera menjawab aspirasi masyarakat Ohoi Sather melalui para pemuda/i, kalau hal ini tidak dihiraukan lalu kedepan terjadi sesuatu, jangan persalahkan kami masyarakat “ tandsanya.
Dikatakan, Pemkab Malra sengaja mempermainkan masyarakat Sather, melalui kinerja Camat Kei Besar Selatan pasca dikeluarkan SK Pj. Kepala Ohoi Sather, A. Mattly oleh Bupati Malra.
“ Pemkab Malra sengaja permainkan kami masyarakat, buktinya setelah Bupati Malra keluarkan SK Pj. Kepala Ohoi Sather, kepada A. Mattly, maka seharusnya Camat Kei Besar Selatan sebagai pimpinan wilayah surati pemerintah ohoi Sather agar dilaksanakan proses serahterima jabatan kepala ohoi, namun selama ini hal itu tidak dilakukan Camat “ kesal Ketua BSO Sather.
Lebih parah lagi, Kata Ketua BSO, Camat KBS hanya melalui pesan lisan kepada perangkat desa Sather agar menghadiri undangan musywarah pembangunan desa ( musrengbangdes ) Ohoi Sather, di Kantor Camat Kei Besar Selatan di Ohoi Weduar.
“ coba bayangkan pihak kecamatan hanya lewat pesan lisan tidak melalui surat tertulis minta perangkat desa datang ikut musrengbangdes Ohoi Sather di Kantor Camat KBS, birokrasi pemerintahan seperti apa model begini “ Sinis Ketua BSO Sather.
Dia berharap, Pemkab Malra dan DPRD harus mendengar dan menyerap aspirasi masyarakat, jangan berdiam diri.
“ Saya berharap Bapak Bupati Malra harus cepat sikapi persoalan di Sather, termasuk bapak – bapak wakil rakyat yang terhormat di DPRD Malra, kami pilih bapak wakil rakyat untuk serap aspirasi masyarakat jadi jangan hanya duduk dikursi empuk berdiam diri dalam melihat persoalan masyarakat “ harapnya.
Sementara Tokoh Perempuan Ohoi Sather, Nela Metubun, juga menyesalkan kinerja Camat KBS, karena kehadiranya di Ohoi Sather tidak melaksanakan fungsi dan tanggungjawab sebagai pimpinan wilayah kecamatan dalam mengayomi aspirasi masyarakat.
“ Kami sesalkan kinerja Camat KBS ketika turun di Sather buat pertemuan dengan perangkat desa, setelah itu tidak buat pertemuan bersama dengan seluruh masyarakat, tetapi buat pertemuan terpisah dengan dua kelompok masyarakat di Sather “ Sesal Metubun.
Kata Nela, dirinya bersama para pemuda sampai saat ini masih bertahan dan menetap di Kota Tual untuk menunggu jawaban pasti dari Pemkab Malra atas aspirasi yang disampaikan kepada Bupati Malra soal penolakan penjabat Kepala Ohoi Sather, A. Mattly.
“ kami sampai saat ini masih berada di kota menunggu jawaban pasti Pemkab Malra atas surat kami, baru pulang ke kampung “ ujarnya.
Camat Kei Besar Selatan, Jopi Ubro ketika dikonfirmasi via telpon selulernya belum berhasil dihubungi.
( team tualnews )