Tual News – Daun singkong, ketela rambat, embal gepe, kangkung, ikan momar, kakap putih baronang dan selar / tude adalah jenis barang dan jasa yang menjadi penyumbang deflasi terbesar Kota Tual sampai November 2019.
Kepala BPS Kabupaten Malra, Alisye Kakerissa dalam rilisnya kepada tualnews.com membenarkan hal itu. Kata Kepala BPS, pada bulan November 2019 tercatat 57 Kota di Indonesia mengalami inflasi dan 25 Kota mengalami deflasi, dua diantaranya Kota Tual dan Kota Ambon.
“ Kota Tual alami deflasi sebesar 0,46 persen, sedangkan Kota Ambon 0,83 persen dengan IHK masing – masing yakni Kota Tual 159,20 dan Kota Ambon 133,35 “ ungkapnya.
Sementara Inflasi Nasional kata Kepala BPS Malra, berada di angka 0,14 persen, IHK 138,60. “ 78 barang dan jasa alami perubahan harga di bulan November 2019, sehingga inflasi tertinggi di Kota Manado 3,30 persen, IHK 140,99 dan inflasi terendah di Kota Malang sebesar 0,01 persen, IHK 136,92 “ Jelas Kakerissa.
Kepala BPS menjelaskan, deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan yakni 1,06 persen, IHK 146,21 dan deflasi terendah di Kota Batam dan Denpasar masing- masing 0,01 persen, IHK 137,96 serta 133,54.
“ dari 82 Kota di Indonesia pada bulan November 2019, inflasi bulanan Kota Tual berada di peringkat 74, sedangkan Kota Ambon peringkat 80, kalau untuk inflasi tahunan, Kota Tual menempati peringkat 31, Kota Ambon peringkat 23 “ terangnya.
Kata Kepala BPS, berdasarkan hasil pencacahan survey harga konsumen bulan November di Kota Tual, ditemukan harga beberapah barang dan jasa mengalami penurunan bila dibandingkan bulan sebelumnya.
“ kelompok bahan makanan alami penurunan harga bila dibandingkan kelompok pengeluaran lainya “ kata Kakerissa.
Namun Kepala BPS Malra dan Kota Tua mengakui kalau transportasi, komunikasi dan jasa keuangan masih mengalami kenaikan harga yang tinggi terdapat pada jasa angkutan udara dan sejumlah jenis makanan lainya. ( team tualnews )