Langgur Tual News – Aksi penolakan Penjabat kepada desa / ohoi Sather, Kecamatan Kei Besar Selatan, Kabupaten Malra terus bergulir, sembilan puluh sembilan persen masyarakat menolak Pj. Ohoi Sather, A. Mattly yang diangkat berdasarkan surat keputusan ( SK ) Bupati Malra, M. Thaher Hanubun.
Tokoh Masyarakat Ohoi Sather, Stefanus Erubun kepada tualnews.com mengaku sejak tahun 1988 masyarakat Sather menginginkan Kepala Ohoi Definitif, sehingga surat penolakan Pj. Kepala Ohoi Sather yang dilayangkan komponen pemuda merupakan aspirasi 90 % masyarakat.
“ Saya minta Pemkab Malra melihat antara kebijakan daerah dan kebutuhan masyarakat Ohoi Sather, ini persepsi yang harus didudukan, sebab kondisi Ohoi Sather sejak tahun 1988 sampai saat ini belum punya pemimpin definitif, ini adalah tujuan utama sesuai visi dan misi Pemkab Malra “ ungkapnya.
Kata Erubun, terkait percepatan orang kay definitif Sather, maka harus diperhatikan secara seksama agar tidak timbul perpecahan didalam masyarakat seperti terjadi di Ohoi Kilwat.
“ Ohoi Kilwat menjadi contoh konkrit, karena pemerintah daerah ingin percepatan tapi timbul konflik sosial baru di masyarakat, Kilwat terpecah dua sebelum ada orang kay definitif. Ini yang jadi persolaan dasar, sehingga kami minta aspirasi pemuda yang saat ini masih menetap di Langgur menunggu jawaban Bupati Malra adalah aspirasi 90 % masyarakat Sather, baik pro – kontra, termasuk yang berada di Timika, Jayapura dan seluruh dunia, sebab kami ingin agar Ohoi Sather bersatu dan berdamai “ jelas Stef Erubun.
Dirinya berharap agar Bupati Malra, M. Thaher Hanubun segera menjawab aspirasi pemuda Sather, karena saat ini mereka menunggu jawaban pasti.
“ saat ini proses penyelenggaraan pemerintahan di Ohoi Sather lumpuh total, sehingga Camat sebagai pimpinan wilayah harus mengelolah aspirasi masyarakat ini dengan baik, karena kalau ada hal – hal yang terjadi dikemudian hari itu bukan jadi tanggungjawab kami “ harapnya.
Camat Kei Besar Selatan, Yopi Ubro ketika dikonfirmasi baik melalui via telpon selulernya dan ditemui, kamis ( 12/11/2019 ) di Kantor Inspektorat Kabupaten Malra tidak mau berkomentar.
“ Saya tidak mau berkometar karena di Ohoi Sather tidak ada masalah “ ujarnya kepada tualnews.com. ( team tualnews )