Langgur Tual News – Pemuda Ohoi Sather, Kecamatan Kei Besar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara secara resmi menyurati Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, dengan menyatakan sikap menolak keras pengangkatan Apris Matlly sebagai Penjabat Kepala Ohoi Sather.
“ Menurut kami penunjukan saudara Mattly sebagai Pj. Kepala Ohoi Sather oleh Bupati Malra tidak dapat menyelesaikan konflik yang terjadi saat ini di Desa, bahkan menimbulkan konflik sosial baru di masyarakat “ Tegas Para Tokoh Pemuda Sather, Menase Domakubun, S.AP dan Jonathan Dangeubun, A.Md dalam pernyataan sikap tertulis tanggal 25 November 2019 yang diterima tualnews.com
Berdasarkan kondisi riil yang terjadi di Ohoi Sather tersebut, para tokoh pemuda minta Bupati Malra merevisi kembali surat keputusan ( SK ) yang telah dikeluarkan, guna menghindari hal – hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
“ dengan penuh rasa hormat ijinkan kami meminta Bupati Malra menunjuk sdri. Elisabeth Dangeubun, SP.M.Si sebagai Pj. Kepala Ohoi Sather demi terwujud kondisi Ohoi yang kondusif “ Pintah para pemuda.
Kata para pemuda Sather, adapun pertimbangan mereka mengusulkan srikandi Sather sebagai Pj. Kepala Ohoi, sebab Elisabeth Dangeubun dinilai mampu melakukan rekonsiliasi dalam menyatukan masyarakat yang saat ini tercerai berai karena konflik kepala Ohoi.
“ Kami menilai sosokk wanita Sather yan adalah ASN aktif Pemkab Malra memiliki rekam jejak yang baik tanpa cacat hukum dan pasti bertanggungjawab penuh dalam mengemban tugas sebagai Pj. Kepala Ohoi Sather atau dikenal dengan sebutan Bahasa Kei Vuvu Yab Yab Fo Nan Vahwung Bal Rayat El – Hukdo ( pemimpin yang berdiri ditengah – tengah –red ) “ Tandas para tokoh pemuda Sather.
Sementara itu Tokoh Masyarakat Ohoi Sather, Stef Erubun kepada tualnews.com mengaku pernyataan sikap pemuda yang menolak Pj. Kepala Ohoi Sather, Apris Matlly merupakan aspirasi masyarakat atas kondisi riil yang terjadi saat ini.
“ Sebagai tokoh masyarakat saya minta kepada Pemkab Malra melalui Bagian Hukum segera meninjau SK yang sudah dikeluarkan, kondisi saat ini di Ohoi Sather tidak kondusif karena konflik Kepala Ohoi Definitif, olehnya itu kalau SK Pj Sather itu dilanjutkan maka situasi akan menjadi lain “ ungkap Erubun.
Dikatakan, Camat Kei Besar Selatan sudah datang bertemu kedua kelompok masyarakat yang bertikai di Ohoi Sather. “ kenapa terjadi gejolak saat ini, karena para tokoh adat, agama dan masyarakat sudah sampaikan secara lisan kepada saudara Camat, ketika terjadi pergantian penjabat yang baru, maka orang yang ditunjuk dan disepakati yakni perempuan Sather atau dikenal dengan Dit Ruat El-Hukdo sebagai penengah untuk semua pihak “ ujarnya.
Erubun menghimbau masyarakat agar menahan diri, sebab penolakan yang dilakukan secara besar – besaran dimotori Pemuda Sather sementara berjalan sambil menunggu respon Pemkab Malra atas surat pernyataan sikap Pemuda Sather.
( team tualnews )