Langgur Tual News – Pernyataan keras yang dilontarkan Tokoh Masyarakat Kei di Jakarta, Jamaludin Koedoeboen, SH.MH pada gelar Conferensi Pers di Tual minggu lalu menuai kecaman masyarakat, terbukti Ketua Kelompok Pemuda Kei Kecil Timur ( KKT ),Faisal Yeubun dan Mahmud Yeubun dalam rilisnya kepada tualnews.com mengaku geram dan kecewa mendengar pernyataan kritikan bernuansa tendensius yang sudah menyerang privasi Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun.
“ Kami pemuda KKT kecam pernyataan Ketua KBMMT, Djamaludin Koedoeboen, SH dalam konferensi Pers minggu lalu, karena sudah serang privasi Bupati Malra “ Kecam Yeubun.
Kata Faisal, pernyataan Koedoeboen yang tendensius berkaitan dengan kebijakan Pemkab Malra melakukan peminjaman dana kepada pihak ketiga BUMN sebesar 250 millyar untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Kei Besar.
“ Jadi apa yang disampaikan Koedoeboen tidak lagi kritik tapi sudah menyerang privasi Bupati Malra, M. Thaher Hanubun “ Sesalnya.
Menurut Faisal, kebijakan peminjaman dana kepada PT. SMI di Jakarta, untuk pembangunan sarana jalan di Kei Besar yang menjadi kebutuhan dasar dan utama masyarakat, sehingga sosok Koedeoboen yang harus jadi panutan bagi masyarakat, bukan hadir sebagai pemantik masalah.
“ Tolong jangan buat kegaduhan lagi di Kei, karena Bapak hanya hidup di Jakarta tidak mengetahui situasi dan kondisi masyarakat di pulau Kei Besar, apakah daerah lakukan peminjaman ke negara melalui lembaga resmi itu salah ?, peminjaman di lembaga swasta saja bisa, apalagi negara ?, saya yakin Bapak Bupati Malra tidak gila ambil satu kebijakan yang pada akhirnya rugikan orang banyak dan berpotensi timbul masalah hukum dikemudian hari “ Tandas Yeubun.
Dirinya sangat menyesalkan sosok Koedoeboen yang adalah seorang praktisi hukum, yang juga putera terbaik asal pulau Kei Besar, tidak memberikan pencerahan dan membantu Pemkab Malra di Jakarta untuk menarik program Pempus ke daerah.
Kecaman yang sama juga dilontarkan Mahmud Yeubun. Kata dia sebagai tokoh masyarakat Kei di Jakarta, seharusnya Koedoeboen turut mendukung langkah inovatif Pemkab Malra, bukan sebaliknya.
“ Sangat disayangkan pernyataan Koedoeboen yang menyerang privasi Bupati Malra, ini membuat kegaduhan di Kei lalu balik ke Jakarta menikmati suasana enak, tanpa mengetahui situasi dan kondisi yang dirasakan masyarakat pulau Kei Besar saat ini “ Sesalnya.
Kata dia, kebijakan yang dilakukan Pemkab Malra melalui peminjaman dana kepada BUMN adalah sebuah terobosan Kepala Daerah yang kreatif dan inovatif.
“ Sebuah pemerintahan berjalan sesuai peraturan Perundangan – Undangan yang berlaku, tidak ada Kepala Daerah yang berani ambil dan buat kebijakan terbuka yang akan berakibat fatal di kemudian hari “ Jelas Mahmud Yeubun.
( team tualnews )