Tual News – Pemerintah Kabupaten Garut dibawah kepemimpinan Bupati Garut, Budi Gunawan, SH.MH mengakui kalau saat ini 300.000 warga Garut yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan tangkap, memiliki sarana dan prasarana memadai berupa puluhan kapal ikan 20 GT ke atas, kehidupanya sangat memprihatinkan karena tidak ada lagi sumber ikan potensial yang digarap dalam rangka peningkatan kesejataraan para nelayan, olehnya itu Pemkab Garut menjajaki kerja sama bersama Pemkot Tual dalam program pemberdayaan para nelayan lokal.
Untuk mencapai tujuan itu, Bupati Garut beserta rombongan melakukan kunjungan kerja di Kota Tual dalam rangka membangun silahturahmi dan penjajakan kerja sama antara dua pemerintahan. Rombongan Bupati Garut tiba di Kota Tual, rabu ( 30/10/2019 ) dijemput secara langsung oleh Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag dan Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, SE.
Bupati Garut, Budi Gunawan, SH. MH kepada tualnews.com mengaku kedatanganya di Kota Tual untuk penjajakan kerja sama Pemkot Tual di sektor kelautan dan perikanan.
“ kami datang ke Tual untuk jajaki kerja sama, dan akan dilaporkan kepada Menteri Perikanan, kalau di Garut ada 300.000 nelayan, dengan jumlah penduduk 2,7 juta. Kehidupan kami sudah dalam kondisi sangat memprihatinkan karena memang tidak ada lagi sumber ikan yang banyak, olehnya itu kami datang jajaki kerja sama mulai dari Seram sampai di Tual ajak kerja sama “ Ungkap Bupati Garut.
Kata Bupati Garut, ratusan nelayan di Garut sudah memiliki keahlian dan peralatan penangkapan ikan yang moderen, termasuk industri perikanan, sehingga diharapkan dengan penjajakan kerja sama dengan Pemkot Tual dapat membawah angin segar dalam memberdayakan para nelayan di bidang pemasaran.
“ Jadi kami datang bawah teknologi dan industri perikanan, misalnya dua nelayan dari Garut dan dua nelayan dari Kota Tual naik kapal ikan 20 GT mencari di laut, hasil tangkapanya itu sudah ada industri perikanan yang siap membeli dan menampung hasil tangkapan ikan para nelayan. Saya sudah berkeliling dan memantau potensi ikan yang sangat besar di Tual, namun saat musim panen tertentu, para nelayan tual kesulitan memasarkan hasil tangakpanya “ Jelasnya.
Menurut Gunawan, Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag sangat merespon penjajakan kerja sama antara nelayan di Garut dan Kota Tual. “ Respon Bapak Walikota Tual sangat luar biasa, nanti kalau sudah ditandatangani MOU bersama, maka kami laporkan dan minta regulasi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, dan Menteri Desa dan Transmigrasi “ ujarnya.
Dikatakan, penjajakan kerja sama yang dibangun bersama Pemkot Tual sebagai solusi bagi para nelayan lokal, karena selama ini yang diamati potensi ikan sangat besar, namun para nelayan masih kesulitan memasarkan hasil tangkapan ikan yang diperoleh.
“ Kalau sudah fix kami akan bangun pabrik insustri perikanan, sebab ada kepastian sumber potensi ikan, harga yang terjangkau dan pemasaran “ kata Bupati Garut.
Bupati Garut menegaskan setelah kembali ke pulau Jawa, hal ini akan disampaikan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI untuk datang mengunjungi Kota Tual.
Sementara itu Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag kepada tualnews.com membenarkan kedatangan Bupati Garut, di Kota Tual dalam rangka penjajakan kerja sama antara kelompok nelayan.
“ iya nanti Pemkab Garut kerja sama dengan kita, ada puluhan kapal ikan nelayan GT 20 ke atas, jadi misalnya 10 nelayan Kota Tual, maka 10 nelayan dari Garut, karena para nelayan disini dalam penangkapan ikan masih tradisional, cenderung gunakan mesin tempel, belum bisa operasi kapal ikan ukuran kecil “ ungkapnya.
Walikota mengaku, penjajakan kerja sama ini bertujuan untuk memberdayakan para nelayan dalam meningkatkan kesejatraan hidup. “ satu staf Pemkab Garut masih tinggal disini untuk mendata para nelayan di pesisir, nanti ada pelatihan bagi para nelayan di Kota Tual “ tandas Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag.
Untuk diketahui Pemkab Garut selain menjajaki kerj sama di bidang kelautan dan perikanan, juga menjajaki kerja sama dalam pengolahan sampah plastik di Kota Tual. ( team tualnews.com )