Langgur Tual News – Uskup Dioses Amboin, Mgr.Petrus Canisius Mandagi MSC menegaskan gedung Gereja hanya sebuah simbol, namun sarana ibadah itu harus menjadi sarana inti kemanusian dan persaudaraan antar umat beragama.
“ Gedung Gereja hanya simbol, bisa saja hancur karena hantaman gempa bumi, namun yang tidak hancur adalah budaya cinta kasih dan persaudaraan antar sesama manusia dan umat beragama “ Tegas Uskup Mandagi dalam sambutanya usai meresmikan Gedung Gereja Baru Santa Maria Pengantara Stasi Vatngon, Paroki Rumaat, Keuskupan Amboina, Minggu ( 6/10/2019 ).
Mandagi berharap dengan adanya pemberkatan dan pengresmian Gereja Stasi Vatngon, di wilayah Keuskupan Kei Kecil menjadi motifasi bagi umat Khatolik di Stasi / Paroki lain agar segera menyelesaikan pembangunan gedung Gereja yang selama ini dibangun dengan memakan waktu puluhan tahun.
“ Terimakasi kepada Pemkab Malra, karena menunjukan cinta bagi umat beragama di daerah ini, apalagi saya sangat senang dan terharu mendengar sambutan Bapak Bupati Malra kalau sebelum agama masuk di Kepulauan Kei, orang Kei sudah mengenal persaudaraan manusia yang diwariskan para leluhur evav sebagai tanda membangun hidup kebersamaan dalam kedamaian “ Salut Uskup Mandagi.
Uskup Amboina sangat mengharapkan agar dengan pemberkatan dan pengresmian gedung Gereja Santa Maria Pengantara, iman umat Khatolik Stasi Vatngon semakin kokoh dalam kehidupan antar umat beragama maupun membangun persaudaraan manusia antar sesama dilandasi budaya cinta kasih dan persaudaraan sejati.
Sementara Bupati Malra, M. Thaher Hanubun dalam dalam amanatnya mendorong semua umat Khatolik di Kepulauan Kei maupun golongan agama lain agar segera menyelesaikan pembangunan sarana ibadah seperti yang sudah dilakukan umat Khatolik Stasi Vatngon, Paroki Rumaat.
“ 20 tahun Gedung Gereja Santa Maria perantara Stasi Vatngon dibangun dan hari ini baru diresmikan, ini harus menjadi motifasi bagi Desa / Ohoi lain agar segera selesaikan pembangunan tempat ibadah “ Tandas Bupati Malra.
Bupati Malra mengaku dirinya merasa malu ketika melintasi Desa / Ohoi di Kabupaten Malra, masih terlihat berbagai sarana ibadah yang terbengkalai, baik gedung Gereja maupun Masjid.
“ Saya sebagai anak Kei malu, ketika melihat banyak Gereja dan Masjid sejak dilakukan peletakan batu pertama pembangunan sudah puluhan tahun tinggal terbengkalai dan tidak selesai dikerjakan, untuk itu saya minta Wakil Uskup, Ketua Klasis GPM, Ketua MUI dan pimpinan umat beragama lainya agar memberikan rekomendasi kepada Pemkab Malra agar segera diakomodir untuk diselesaikan pembangunan rumah ibadah yang belum selesai dibangun melalui bantuan dana APBD Pemkab Malra “ Pintahnya.
Bupati Malra berharap, dengan pemberkatan dan pengresmian gedung Gereja Stasi Vatngon, iman umat Khatolik semakin tumbuh dan berkembang menjadi pribadi – pribadi yang penuh cinta kasih persaudaraan, seperti yang telah diwariskan para leluhur Kei dengan falsafah Vuut An Mehe Ni Ngifun, Manut An Mehe Ni Tilur ( kita adalah satu – red ). ( team tualnews.com )