Langgur Tual News – Rat Kirkes atau Raja Ibra I Fit, , Agung Renwarin secara resmi dilantik dan dikuhkuhkan sebagai Raja ke 16 Ibra melalui prosesi ritual adat Kei, senin ( 28/10/2019 ) di Desa / Ohoi Ibra Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara Propinsi Maluku.
Prosesi pengukuhan Renwarin sebagai Rat Kirkes berlangsung penuh hikmat, disaksikan para Raja di Kepulauan Kei yang tergabung dalam Rat Ursiw dan Lorlim, Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, Wakil Bupati Malra, Ir. Petrus Beruatwarin, M.Si, Walikota Tual, Plt. Sekda Malra, Bernadus Rettob, pimpinan dan anggota DPRD Malra maupun Kota Tual, Forkopimda, para tokoh masyarakat, pemuda, adat dan agama.
Prosesi adat kei dengan tai taroman di pusat kampung ( woma Lakar Ngartain)Ibra dan penyerahan mandat kepemimpinan Raja Ibra I Fit ke 15 Hi. Abdul Fagih Renwarin kepada Raja Ibra I Fit ke 16 yang baru Agung Renwarin, semuanya dilaksanakan dalam tata acara budaya dan bahasa Kei.
Raja Ibra ke 16, Agung Renwarin adalah putera Raja Ibra I Ifit ke 15, Hi. Abdul Fagih Renwarin.
Untuk diketahui sebelum acara ritual adat Kei penobatan sebagai Raja Ibra I Ifit, Agung Renwarin diarak dan ditandu dari kediamanya menggunakan perahu belang yang merupakan simbol tradisi adat dan budaya Kei.
Selama prosesi perarakan itu, sang Raja diiringi tipa gong tarian adat Kei yakni tarian sawat dan tarian panah oleh putra – putri Kirkes Ibra dari tiga kampung yakni Ibra, Sathean dan Ngabub.
Bupati Malra, M. Thaher Hanubun dalam amanatnya berharap peran Raja atau dalam bahasa Kei dikenal dengan sebutan Rat adalah cermin bagi masyarakat, sehingga harus menjadi alat pemersatu dan memberikan contoh serta teladan yang baik.
“ Raja harus bijaksana, dan berpihak kepada masyarakat serta mampu menjaga kearifan dan kata sehingga tetap dirindukan oleh rakyatnya “ Harap Bupati Malra.
Bupati juga meminta agar Raja di Kepulauan Kei agar harus tegas dalam dalam menyatakan sikap. “ Raja harus tegas nyatakan sikap ketika yang salah adalah salah dan yang benar tetap benar “ tegasnya.
Dikatakan, kerja sama para Raja di Kepulauan Kei untuk mempercepat proses pelantikan Kepala Ohoi Definitif di Kabupaten Malra sangat strategis dan penting karena harus mengeluarkan rekomendasi kepada orang yang berhak menduduki jabatan Kepala Ohoi.
“ Saya berharap percepatan pelantikan Kepala Ohoi sesuai falsafah adat Kei, Hira Ini In Tub Fo Ini, It Did Fo It Did ( orang yang punya hak tetap miliknya – red ,) sehingga peran Raja sangat penting, jangan berpihak kepada kelompok tertentu sehingga menimbulkan perpecahan didalam masyarakat “ Harap Bupati Malra. ( team tualnews.com – Kominfo & Humas Malra )