Ambon Tual News – Pernyataan Menkopulhukam RI, Wiranto yang meminta para pengungsi korban gempa bumi 6,8 SR di Kota Ambon dan sekitarnya untuk kembali ke rumah , agar tidak menjadi beban Pemerintah menuai kecaman dari berbagai komponen masyarakat di Provinsi Maluku. Buktinya, Badan Pengurus Pusat – Kerukunan Keluarga Besar Masyarakat Maluku ( KKBMM ) yang berkedudukan di Jakarta secara resmi mengeluarkan pernyataan sikap tegas yaitu meminta Pemerintah Pusat menghapus Maluku dari NKRI.
Dalam rilis Badan Pengurus Pusat KKBMM yang dikeluarkan di Jakarta 1 Oktober 2019, ditandatangani Ketua Umum, Dr. ( Cand ) Djamaludin Koedoeboen, SH.MH dan Sekjen Ir. Semmy M. Luhukay, MM, mengaku pernyataan Wiranto selaku Pejabat Negara adalah bentuk penghinaan terhadap orang Maluku.
“ Pernyataan Bapak ini tidak hanya menghina kami, yang dikesankan merepotkan Negara, karena kami yang sedang tertimpa masalah telah menjadi biang masalah, olehnya itu Bapak sudah tidak menganggap kami yang ada di Maluku sebagai bagian dari NKRI, maka lebih baik apabilah Bapak menghapus pulau – pulau Maluku dari Peta Inodonesia, kalau perlu keluarkan Maluku dari NKRI agar Negara tidak perlu keluarkan anggaran sebagai cermin beban negara terhadap orang – orang Maluku “ Kecam KKBMM dalam pernyatan sikap tertulisnya.
Menurut KKBMM, pernyataan Menko Polhukam RI itu tidak mencerminkan sebagai seorang Pejabat Negara dan seorang pembantu Presiden.
“ Hal ini bukan hanya soal gempa, tetapi dalam banyak hal, Negara kerap tidak hadir bersentuhan dengan kami yang ada di Maluku, kami sudah sering dikecewakan, sebagai contoh paling nyata ketika terjadi kerusuhan 20 tahun silam, Bapak Wirano selaku Panglima ABRI telah gagal mengemban tugas “ Sorotnya.
Kata KKBMM, sebaliknya ketika seperti sekarang ini, masih terjadi rentetan gempa maka ada hikmah tersendiri, dimana orang – orang beda agama yang dulu pernah berkonflik, sekarang saling sambut, saling tolong, penuh haru, kasih dan sayang yang semestinya boleh dicederai dan dilecehkan.
Sementara itu Menkopolhukam Wiranto membantah memiliki niat untuk menyakiti perasaan korban bencana gempa di pulau Ambon, Maluku. Hal itu mengklarifikasi pernyataanya bahwa banyaknya pengungsi gempa di Maluku telah menjadi beban bagi pemerintah pusat dan daerah.
“ Tidak ada alasan dan tidak mungkin saya sengaja melukai hati masyarakat Maluku yang sedang terkena musibah “ ujar Wiranto dalam keterangan tertulis Rabu ( 2/10/2019 ) seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Wiranto menuturkan dirinya justru mengundang pejabat terkait yang menangani bencana alam, salah satunya Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo. Ia meminta Doni agar segera melakukan lamgkah – langkah cepat guna meringakan beban penderitaan masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Maluku. ( team tualnews.com )