Ambon Tual News – Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku sejak Gempa Bumi 6,8 SR yang mengguncang wilayah Malteng dan Kota Ambon, Kamis ( 26/9/2019 ) sampai saat ini sudah menurunkan puluhan dokter dan tenaga medis untuk melayani ribuan warga pengungsi di Kabupaten Malteng yang mengungsi di areal pegunungan dan hutan pada beberapah titik lokasi pengungsi yang ada.
Dalam rilisnya, yang juga diterima tualnews.com IDI Kabupaten Maluku Tengah menerangkan sampai saat ini puluhan dokter bersama tenaga medis terus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di lokasi pengungsian.
IDI merinci, untuk lokasi pengungsi di Tulehu, dipimpin langsung dr. Sri Andayani dan dr.Anindyo Andar berserta tim medis, di Desa Suli, dipimpin dr. Fetrisyah Syauta, dr. Lline Michaela & drg. Maya Siahaya.
Sementara di Desa Waai dan sebagian besar Dusun, dipimpin dr. Alice Simaela, dr. Gleen Saapang & drg. George Raden, M.S. dan Desa Liang yang paling banyak warga pengungsi yang mengungsi ke hutan dan areal pegunungan, ditangani dr. As.Ari Sutomo, dr. Erina, dr. Humairah, dr. Rahmi Sp.A bersama tim medis.
Untuk empat Negeri lainya, IDI Malteng menugaskan Dokter yang bertugas melayani para pengungsi disekitar itu masing, masing, dr. Nadia Tuasikal ( Hilla ), dr. Sitti Nurjanna Usemehu ( Kailolo ), dr. Nuning dan Tim ( Pelauw ), dr. Sendy Mayaut ( Haruku ).
Menurut IDI Mateng, para Dokter yang ditugaskan pada beberapah titik lokasi pengungsi di Kabupaten Malteng, ada yang langsung menetap di Posko Kesehatan IDI, dan ada pula yang melakukan mobile keliling Dusun – Dusun dan areal pengunungan di tempat pengungsi untuk melayani secara langsung para pasien yang sakit.
Sementara Relawan sehari dari Puskesmas Saparua, dr. Meivita Tahalele dan dr.Handri Huwae beserta tim medis juga membantu melayani di wilayah kerja Pelauw ( Ori, Kohomuan, Kariu, Kabau Rohomoni sebagian dan Haruku – Sameth ).
Selain itu Posko Kesehatan Mobile untuk pelayanan pengungsi di pegunungan didirikan oleh beberapah puskesmas di Kabupaten Malteng yakni di Porto Haria, dipimpin dr. Juliet Frans dan Tim, Saparua, dr.Handri Huwae, dr. Meivita Tahalele dan Tim. Sedangkan untuk Jasira Tenggara, dipimpin langsung dr.Indah Wattiheluw dan Tim.
IDI Malteng mengeluarkan rilis terkait pelayanan kesehatan warga pengungsi korban gempa di Kabupaten Maluku Tengah, guna menghindari informasi simpang siur pemberitaan tentang Posko Kesehatan. ( team tualnews.com )