Ambon Tual News – Pasca gempa bumi 6,8 SR yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya, Kamis ( 26/9/2019 ) wilayah yang sangat berdampak akibat gempa yang tidak berpotensi tsunami itu adalah Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Berdasarkan penelusuran tualnews.com Rabu ( 2/10/2019 ), ratusan rumah penduduk rusak parah, termasuk Masjid dan Gedung Sekolah Dasar ( SD ). Warga masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda harus mengungsi ke areal gunung Salahutu sampai saat ini, karena dihantui rasa ketakukan.
Empat buah lubang berbentuk kawah yang berada didekat rumah penduduk Liang, saat ini sudah diberi garis polisi ( police line ). Tampak disalah satu lubang didekat rumah warga yang tersembur lumpur saat terjadi gempa bumi, saat ini menjadi tontonan warga masyarakat karena didalam lubang tersebut ada genangan air.
“ Kami kalau melihat air laut pasang surut dari lubang ini “ ujar beberapa warga masyarakat yang saat itu berada di lokasi.
Sementara kondisi para pengungsi yang ada di Negeri Liang sangat memprihatinkan karena ditengah musim hujan saat ini mereka kekurangan tenda atau terpal sebagai tempat untuk berteduh.
Kerusakan rumah penduduk yang sangat parah terjadi Di Dusun Wainuru. Tercatat sediktnya 78 rumah penduduk hancur dan seratus lebih rumah retak. Goncangan gempa bumi juga merusak pagar beton di tempat wisata Waipirit, pagar tembok sepanjang 200 meter ambruk.
Pemerintah Negeri Liang sudah mendirikan Posko penanggulangan bencana. Sejak rabu kemarin ( 2/10/2019 ) distribusi bantuan dengan mobil angkutan truk sudah berdatangan, termasuk penyediaan dapur umum, namun warga masyarakat minta bantuan Pemerintah agar secepatnya membantu pengadaan tenda atau terpal untuk tempat tinggal warga.
“ Kami minta Pemerintah agar buat tenda darurat atau pengadaan terpal yang banyak kepada kami, karena dimusim hujan seperti ini, kami sangat menderita bersama anak – anak “ pintah beberapah ibu Negeri Liang.
Berdasarkan rilis Penjabat Pemerintahan Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Ramlan Tuasikal, terdapat 3.279 warga masih bertahan hidup di lokasi pengungsian pasca gempa bumi berkekuatan 6,8 SR mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya. Ribuan pengungsi tersebut tersebar pada 11 titik lokasi pengungsi.
Sementara korban meninggal pasca gempa, kata Tuasikal berjumlah 5 orang, korban luka ringan 72 orang, luka berat 9 orang. Kerusakan rumah tercatat 736 unit rumah penduduk, rincianya 406 rusak berat, rusak ringan sebanyak 317 unit, dua unit rumah ibadah, dan 11 bangunan sekolah mengalami rusak ringan.
Posko Bencana di Negeri Liang, Kacamatan Salahutu, Malteng mencatat sedikitnya sebelas titik lokasi pengungsi yang tersebar yakni di titik lokasi Waihula, Jalan Baru 1, Jalan Baru 2, menderita, Aikahue, Bung – Bung, Poulatu, Dusun Tanjung, Dusun Tanah Merah, Dusun Lenglong dan Dusun Iha.
Kebutuhan dasar tanggap darurat yang sangat dibutuhkan ribuan warga pengungsi tersebut adalah makanan siap saji, beras, keperluan bayi, pampers, pembalut wanita, terpal, selimut, kain sarung, tikar, kain anak kecil, lampu lad ( lampu cas ), air mineral dan kantong kresek. ( team tualnews.com )