Ambon Tual News – Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno pada Pembukaan Sinode III Keuskupan Amboina, Senin malam ( 9/9 ) di Gonsalo, Karpan Ambon, mengatakan filosofi Sopi yang adalah minuman tradisional di Pp Babar, Leti, Moa dan Lakor, Kabupaten Maluku Barat Daya untuk membangun kebersamaan dan Kebaikan.
“ Kalau tadi saya bersama Bapak Kapolda Maluku memegang tangan Bapak Uskup naik ke mimbar, agak langkah, Pak Gubernur juga pernah melakukan itu, tapi ada sebuah filosofi, , waktu saya masih bertugas di Tual tahun 1992 – 2000 sebagai Pegawai Dinas Sosial, waktu itu pada pertemuan kerukunan masyarakat Babar, pasti sebelum kita mulai ada acara adatnya, yaitu orang tua yang dituakan sambil memegang segelas sopi bicara dan menasehati semua orang yanb hadir, sapa yang paling mudah pasti dia siram sopi, waktu itu saya yang paling muda, sehingga ketika orang tua bicara pasti saya akan rebut sopi itu untuk minum “ Ungkapnya.
Dikatakan, waktu itu almarhum Bapak Ateng Waremra, yang juga Mantan Ketua DPRD Kota Tual mempertanyakan kenapa harus merebut gelas sopi tersebut untuk diminum, padahal tradisi adat dan budaya di kampung Babar, yang berhak meminum sopi itu adalah Marinyo.
“ kenapa adik selalu rebut gelas sopi itu ?, saya bilang begini, Sila Pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Mahe Esa, ada di gelas pertama, dan seluruh hikmat dan kearifan seperti yang Salomo minta juga ada di gelas pertama tersebut, kalau gelas kedua pasti sudah babak belur “ Cetus Orno yang mendapat sambutan hangat dari para peserta Sidang Sinode Keuskupan Amboina.
Lanjjut Wagub, satu saat dirinya ingin seperti orang tua yang memegang gelas sopi tersebut dan memiliki hikmat dan kebijaksanaan untuk berbicara dan menasehati orang lain.
“ Tadi Bapak Uskup tanya kapan saya gandeng tangan Pak Wagub, seperti yang tadi Bapak bersama Kapolda Maluku gandeng tangan saya naik ke mimbar, saya jawab kepada Bapak Uskup begini, saya berharap ketika Bapak Uskup ada di Kerajaan Surga tolong tenteng saya masuk Kerajaan Surga “ Terang Orno mengundang gelak tawa para undangan.
Wagub menegaskan dirinya tidak bermimpi suatu kelak akan tinggal di Istana, karena impian dan cita – cita yang sangat diidamkan adalah suatu saat menjadi tukang cuci di Kerajaan surga.
“ Karena Surga itu bagaikan Kerajaan, saya tidak bermimpi tinggal di Istana, karena tinggal di mimbar Kerajaan itu tergantung nilai kebaikan yang kita perbuat , jadi saya mohon Bapak Uskup ketika suatu saat saya dipanggil tolong tuntun saya masuk di Kerajaan Surga itu “ Pintah Orno.