Ambon Tual News – Dua warga masyarakat asal Kepulauan Kei yang berdomisili di Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Propinsi Maluku akhirnya meninggal di tempat pengungsian akibat Gempa Bumi 6,8 SR yang mengoncang Kota Ambon dan wilayahya lainya di Propinsi Maluku.
Informasi yang dihimpun tualnews.com, dua warga Kota Ambon asal Kabupaten Maluku Tenggara yang meninggal di tempat pengungsian masing – masing, Bapak Emus Elwuar (77 tahun ) dan Ibu Ariance Resbal.
Almarhum Opa Emus adalah pria asal Desa / Ohoi Hoor Kei Besar Utara Barat, meninggal di tempat pegungsian Waimahu, Terminal Transit Passo Ambon, Minggu ( 29/9/2019 ) jam 17.00 WIT. Sesuai keterangan keluarga korban kepada tualnews.com, Almarhum Opa Emus menderita penyakit jantung dan baru keluar dari Rumah Sakit.
“ Opa Emus menderita penyakit jantung, saat Gempa Bumi 6,8 SR bersama keluarga mengungsi di Waimahu, namun karena penyakit yang diderita sudah kronis, sehingga almarhum ditemukan meninggal saat duduk dikursi tempat pengungsian “ ungkap keluarga Almarhum.
Pihak keluarga mengaku selama berada di tempat pengungsian belum memperoleh bantuan dari Pemkot Ambon maupun Pemprov Maluku.
Almarhum Bapak Emus Elwuar, senin siang ( 30/9/2019 ) jam 12.00 WIT, dimakamkan di TPU Desa Passo.
Sementara warga Kepulauan Kei lainya, Ibu Ariance Resbal, adalah warga RT 013/RW003, Dusun Amaory Desa Passo. Resbal meninggal di lokasi pengungsian Gunung Lapangan Tembak SPN Passo, Minggu ( 29/9/2019) pukul 19.00 WIT. Alamrhum Resbal dari Kei Besar bersama Bapak Emus Elwuar meninggal ditempat pengungsian karena menderita sakit.
Kedua pengungsi asal Nuhu Evav ini meninggal dunia minggu, karena tidak ada bantuan medis kepada para pengungsi.
Hingga Senin ( 30/9/2019 ), BPBD Maluku mencatat sudah terdata 34 warga yang meninggal, akibat Gempa Bumi 6,8 SR yang menguncang Provinsi Maluku. Rincianya, Kabupaten Maluku Tengah, Korban meninggal 14 orang, dan 108 orang luka – luka. Kota Ambon, korban yang meninggal 13 orang, dan 32 orang luka – luka. Kabupaten Seram Bagian Barat ( SBB ) tercatat, 7 orang meninggal dan 30 korban luka –luka.
Namun untuk data Kota Ambon, BPBD Kota Ambon menyatakan dua warga masyarakat yang meninggal di tempat pengungsian Desa Passo, bukan korban gempa, melainkan dua warga Kota Ambon yang meninggal di lokasi pengungsi, sehingga data korban meninggal masih jadi tanda tanya antara 34 atau 31 yang meninggal akibat gempa bumi di Provinsi Maluku. ( team tualnews.com )