Tual News – Danlanal Tual, LetKol Laut I. Putu Wisnawa, Putera asal Pulau Dewata Bali kepada tualnews.com usai mengikuti perayaan HUT Nen Dit Sakmas, Sabtu ( 7/9 ) di Semawi – Wain, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara mengaku, perayaan HUT Nen Dit Sakmas yang baru pertama kali disaksikan adalah surga tersembunyi di Kepulauan Kei.
“ Selaku Putera dari Bali, Leluhur kami memang merantau di berbagai tempat, termasuk di Kepulauan Kei, Kabupaten Malra, saya saksikan HUT Nen Dit Sakmas dan bagi kami ini adalah surga tersembunyi yang ada di Nuhu Evav “ Ungkap Wisnawa yang juga Putera asal Bali.
Kata Danlanal Tual, sosok Nen Dit Sakmas adalah cahaya Ibu bagi semua orang, olehnya itu bagi siapa saja yang datang menyaksikan acara seperti ini, maka inilah surga yang tersembunyi di Kepulauan Kei.
“ Kenapa saya bilang surga tersembunyi, karena surga ada di telapak kaki Ibu, Sosok Nen Dit Sakmas adalah seorang Ibu yang memancarkan cahaya kepada semua orang “ Ujarnya.
Wisnawa berharap kepada kaum Perempuan Kei, harus berpartisipasi dan terus mendidik anak – anak, Generasi Muda Kei agar lebih memahami dan mengamalkan Sejarah dan Budaya Kei, terutama ajaran Nen Dit Sakmas, agar dapat membawah nama Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Kei lebih dikenal di mata masyarakat dunia Internasional.
“ Saya akan sampaikan kepada keluarga saya di Bali, kalau dulu ada Leluhur kita yang merantau kesini, sudah mengajarkan ajaran yang positif dan berguna kepada masyarakat di Kepulauan Kei “ Tandas Danlanal Tual.
Setiap Tanggal 7 September Perempuan Kei Jadi Permaisuri
Sementara itu Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun mencanangkan tanggal 7 September sebagai HUT Nen Dit Sakmas, sekaligus memperingati Pahlawan Perempuan Kei asal Bali tersebut, maka diwajibkan kepada semua kaum Pria di Kepulauan Kei agar mengerjakan semua pekerjaan wanita di hari yang paling sakral itu, karena ditanggal bersejarah itu Perempuan Kei adalah Permaisuri.
Bupati Malra yang berbicara dalam Bahasa Kei, di HUT Nen Dit Sakmas, Sabtu ( 7/9 ) minta agar setiap tahun tanggal 7 September, Laki – Laki Kei harus memberikan penghormatan kepada Perempuan Kei.
“ Baran – ran Evav O, Ler i tanggal Bail be ? ( Laki – Laki Kei hari ini tanggal berapa ? –red ). Tanya Bupati Hanubun dalam Bahasa Kei yang dijawab tanggal 7 september, Jadi setiap tanggal tujuh bulan sembilan mulai dari Jam 00 malam ( satu kali dua puluh empat jam ), semua Laki – Laki Kei dari kecil sampai besar harus belajar mengerjakan pekerjaan wanita seperti mencuci pring, memasak dan membersihkan rumah, agar Permaisuri kita tinggal diam lalu Laki – Laki yang melayani “ Pintah Bupati Malra yang mendapat aplos dan tepukan tangan dari kaum Perempuan Kei. ( team tualnews.com )