Ambon Tual News – Pasca Gempa Bumi 6, 7 SR yang mengguncang Kota Ambon, Propinsi Maluku, Jumat pagi ( 26/9 ), sampai malam ini terjadi gempa susulan 70 kali. Ribuan warga masyarakat sampai saat ini masih tetap bertahan di areal pegunungan dan hutan, karena takut terjadi bencana tsunami.
Hasil pantauan tualnews.com malam ini pada lokasi pegunungan Kampung Hilla, Dusun Tanah Putih, Negeri Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, ribuan warga memadati rumah warga yang ada di pegunungan bahkan membangun tenda untuk tempat peristirahatan malam ini sambil berjaga – jaga.
Warga masyarakat Kota Ambon yang datang dari Negeri Hattu dan sekitarnya, Laha, Tawiri, Riang, Wayame dan Poka banyak memilih mengungsi ke areal pegunungan tepatnya di Kampung Hilla karena merasa aman dan nyaman bersama keluarga.
Tampak dirumah warga yang ditinggalkan hanya terdapat kaum lelaki yang berjaga – jaga dirumah, sementara semua sanak keluarga sudah diungsikan keluar ke pegunungan menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Di areal pegunungan Dusun Tanah Putih, warga berjubel tidur di teras rumah warga, kendaraan roda empat, bahkan nekad membangun tenda yang terbuat dari tarpal sebagai tempat istirahat malam ini.
Sejak Gempa Bumi yang terjadi jumat pagi baik Pemerintah Kota Ambon maupun Pemprov Maluku belum menyentuh warga pengungsi yang ada di pegunungan tersebut. Hanya Pemerintah Negeri Tawiri, melalui Raja Negeri Tawiri bersama perangkat Desa yang melihat kondisi tersebut, akhirnya memberikan bantuan paket karton supermi dan air mineral untuk dibagi kepada rumah penduduk yang ada di Dusun Tanah Putih, Kampung Hilla dalam melayani warga masyarakat pengungsi yang terus berdatangan sejak pagi hingga malam ini.
Ribuan warga masyarakat tersebut takut kembali ke rumah, karena khawatir terjadi Gempa susulan yang lebih dasyat dan berpotensi tsunami.
“ Walaupun Walikota Ambon himbau agar warga kembali pulang dirumah karena tidak ada lagi Gempa Bumi yang berpotensi tsunami, namun sebagai manusia kami harus waspada, sehingga malam ini kami bersama keluarga tetap tidur di pegunungan Tanah Putih “ Ungkap Warga Kampung Pisang Negeri Tawiri.
Sampai malam ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Provinsi Maluku mencatat jumlah korban Gempa 6,8 SR mencapai 20 orang yang meninggal dunia. Sedangkan data warga masyarakat korban luka – luka mencapai 107 orang. Sementara warga yang mengalami kerusakan rumah akibat Gempa sebanyak 65 rumah penduduk.
BPBD juga mencatat, terdapat 2.000 lebih warga masyarakat Kota Ambon yang mengungsi tinggal di tempat pengungsian.
Pimpinan sementara dan Anggota DPRD Maluku, Lucky Wattimury, dalam amanatnya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada 20 orang rakyat Maluku yang meninggal akibat Gempa 6,8 SR Jumat pagi.
“ Kami doakan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan, juga kepada 107 korban luka – luka, doa kami agar basudara cepat sembuh “ Tandas Wattimury.
Politisi PDI – Perjuangan Maluku ini berpesan agar semua warga Maluku selalu berdoa dan tetap bersabar menghadapi cobaan tersebut.
“ Bagi 65 KK yang rumahnya rusak, dan 2.000 lebih masyarakat yang mengungsi, kami telah berkoordinasi dengan Pemprov Maluku. Khususnya Gubernur Maluku, agar penangananya dapat dilakukan secepatnya “ Ungkap Luky Wattimury. ( team tualnews.com )