Langgur Tual News – Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun mengaku kecewa, karena banyak bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang diprogramkan Pemkab Malra untuk pemberdayaan ekonomi keluarga demi pengentasan kemiskinan dan kesejatraan masyarakat banyak disalahgunakan.
Hal ini dikatakan Bupati Hanubun dalam sambutanya ketika menyerahkan bantuan modal usaha kepada 30 Wirausaha Pemula di Kabupaten Malra yang merupakan program Kementrian Koperasi dan UKM RI melalui Dinas Koperasi dan UKM Malra.
“ Saya kecewa dengan masyarakat Malra, yang selalu terima bantuan dana untuk usaha, tapi biasanya disalahgunakan “ Kesalnya.
Bupati minta kepada para Wirausaha pemula yang menerima bantuan modal usaha dari Kementrian Koperasi dan UKM dapat memanfaatkan bantuan tersebut sebaik mungkin, demi masa depan dan kesejatraan keluarga.
Hanubun mempertanyakan kenapa Orang Kei tidak bisa maju dalam berwirausaha, bila dibandingkan orang dari luar daerah yang berhasil membuka usaha dan bisa maju serta berkembang.
“ Usaha kita banyak, tapi tidak maju dan berkembang karena banyak Yelim ( sumbangan suka rela Orang Kei-red ). Dapat bantuan modal usaha satu sampai dua kali, saat Yelim langsung selesai, ini kebiasaan kita, kenapa orang dari luar bisa sukses, katong Orang Kei tidak bisa maju “ ujarnya penuh tanda tanya.
Dikatakan, alasan Yelim sebagai faktor yang menghambat orang Kei tidak bisa maju dalam berwirausaha, bukan merupakan satu alasan mendasar, karena Yelim orang Kei adalah bagian dari berkat dan anugrah Tuhan.
Bupati Malra mengaku, seluruh Dinas Teknis Pemkab Malra baik Dinas Koperasi, Sosial, PUPR, Parawisata, dan OPD lainya akan digenjot dan selalu bersinergi untuk mengatasi persoalan pengentasan kemiskinan di Malra.
“ Untuk itu saya berharap usaha – usaha kecil masyarakat harus dikembangkan, agar menghindari masuknya usaha skala besar seperti Supermarket, Indo Mart, Alfa Mart di Kabupaten Malra “ harap Hanubun.
Dirinya berjanji akan menurunkan angka kemiskinan Kabupaten Malra melalui Dinas Koperasi dan UKM. “ Kami akan lakukan lelang 50 buah tempat usaha berlokasi di pasar Ohoijang, dan Taman Watwahan, di depan Jembatan Fair, agar semua UKM dapat berjualan dilokasi tersebut “ katanya.
Bupati Malra juga minta Kadis Koperasi dan UKM Malra melakukan pengawasan, pemantauan dan bimbingan usaha kepada para wirausaha pemula, agar bantuan modal usaha yang diberikan tidak mubasir dan salah digunakan. “ Jangan lihat jumlah uang yang diterima, tapi manfaatkan peluang dan kesempatan sebaik mungkin agar berhasil dalam membangun usaha “ pintah Hanubun.
( tualnews.com )